Lebih lanjut, ia menegaskan pendekatan setiap pasien harus disesuaikan karena kondisinya yang berbeda-beda.
“Setiap pasien tentunya memiliki kondisi yang berbeda-beda. Maka dari itu, pendekatan dan program diet yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi mereka masing-masing. Salah satu contoh yang cukup efektif bagi pasien yaitu dengan menjadikan waktu makan sebagai sebuah kegiatan sosial yang dapat dinikmati bersama keluarga dan teman. Apabila pasien merasakan pahit atau seperti ada rasa logam di mulutnya, kami menyarankan untuk memakai sendok dan garpu dari plastik atau kayu. Kemudian, memasak dengan peralatan dari bahan gelas tahan panas daripada panci dan wajan logam pun disarankan,” ucap Fahma.
Kondisi pasien yang berbeda-beda ini semakin membuktikan pentingnya perawatan kanker yang terpersonalisasi dan komprehensif. Oleh karena itu, penting bagi pasien dan keluarga untuk memahami bahwa mereka tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan atau perawatan saja.
“Di CanHOPE, sudah menjadi misi kami untuk terus mengedukasi pasien dan masyarakat agar mereka memiliki pemahaman yang tepat dan mendalam tentang kanker serta perawatan klinis yang tersedia,” kata Risma Yanti, Manager CanHOPE Indonesia.
Sebagai bagian dari pelayanan komprehensif PCC, CanHOPE berperan sebagai layanan konseling dan dukungan kanker nirlaba, yang menyediakan akses informasi, edukasi dan bimbingan seputar perawatan kanker.
CanHOPE saat ini mencakup tujuh kota di Indonesia, dengan kegiatan konseling, saran gizi, rehabilitasi, edukasi, koordinasi perawatan dan kelompok pendukung sebagai inti dari kegiatan organisasinya.
Baca Juga: 5 Fakta Sosok Jelita dalam Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
“Kami mendorong para penderita kanker untuk tidak ragu mencari pendapat dan perawatan profesional. Kami bekerja dengan para ahli medis untuk membantu pasien dan pendampingnya dalam membuat keputusan perawatan yang paling efektif. Kami memahami beban yang dipikul oleh pasien kanker dan kami hadir untuk membantu”. ujar Risma.***