Drama Musikal Beranak dalam Kubur: Tantangan Syuting Dalam Waktu Terbatas

- 8 November 2023, 09:32 WIB
Tim produksi dan para pemain serial musikal "Beranak dalam Kubur" kolaborasi Indonesia Kaya, BOOW Live, dan Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih saat sesi pemutaran perdana di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (2/11/2023)
Tim produksi dan para pemain serial musikal "Beranak dalam Kubur" kolaborasi Indonesia Kaya, BOOW Live, dan Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih saat sesi pemutaran perdana di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (2/11/2023) /ANTARA/Ahmad Faishal/

DEMAK BICARA - Drama musikal Beranak dalam Kubur menjadi salah satu tontonan yang dinantikan oleh penggemar. Sutradara Bayu Pontiagust dan timnya menghadapi tantangan unik selama proses syuting yang berlangsung selama tiga hari di sebuah studio alam di Depok. Mereka harus mengatasi batasan waktu yang ketat untuk menghasilkan drama musikal yang berkualitas.

Tim produksi menerima informasi dari tim Miss Tjitjih, kelompok sandiwara legendaris, bahwa cerita asli Beranak dalam Kubur sangat panjang. Oleh karena itu, mereka harus merencanakan dengan cermat untuk memastikan segala aspek produksi dapat berjalan dengan baik.

Baca Juga: Bantuan Indonesia Untuk Gaza Palestina Telah Sampai di Mesir

Bayu Pontiagust, yang telah terlibat dalam beberapa seri drama musikal sebelumnya, menjelaskan bahwa salah satu keunikan "Beranak dalam Kubur" adalah penggunaan set sungguhan daripada set di studio atau panggung. Mereka menggunakan satu lokasi syuting dengan beberapa bagian yang dirancang untuk menciptakan berbagai latar yang diperlukan dalam cerita. Hal ini memungkinkan mereka untuk berpindah-pindah antara berbagai latar dengan efisien.

Tantangan terbesar yang dihadapi selama proses syuting adalah waktu yang terbatas. Mereka harus memastikan setiap bagian dari drama selesai sesuai jadwal. Waktu tambahan hampir tidak mungkin diberikan, sehingga kecepatan dan efisiensi sangat penting.

Baca Juga: Cara Mengatasi Uban: Tips Sederhana untuk Tetap Terlihat Awet Muda

Bayu juga mengungkapkan bahwa dia awalnya merasa khawatir tentang bagaimana menggabungkan elemen musikal dan horor dalam satu karya. Namun, berkat kerja keras tim, mereka berhasil menyatukan elemen-elemen tersebut dengan baik, mulai dari musik hingga visualisasi.

Selain itu, untuk mengatasi durasi yang panjang dari cerita asli yang terdiri dari 12 babak, mereka memutuskan untuk membaginya menjadi tiga episode dengan masing-masing bagian berdurasi sekitar 15 menit. Mereka harus menyederhanakan naskah dan karakter tanpa mengorbankan inti dari cerita.

Drama musikal "Beranak dalam Kubur" adalah hasil kolaborasi antara kelompok sandiwara Sunda legendaris Miss Tjitjih, Indonesia Kaya, dan BOOW Live melalui program #MusikalDiRumahAja. Karya ini tersedia dalam tiga episode dan dapat ditonton di kanal YouTube IndonesiaKaya mulai tanggal 6-8 November 2023 pukul 19.00 WIB.

Halaman:

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah