Apa Itu Black Friday? Hari Ini Banyak Diskon Gila-gilaan di Amerika Serikat Jelang Akhir Tahun

25 November 2022, 21:10 WIB
Apa Itu Black Friday? Hari Ini Banyak Diskon Gila-gilaan di Amerika Serikat Jelang Akhir Tahun /uzair-ahmad/Pixabay

 

DEMAK BICARA - Apa itu Black Friday di Amerika Serikat?

Hari ini, tepatnya 25 November 2022, warga Amerika Serikat ramai-ramai belanja dan berburu diskon selama Black Friday.

Black Friday menjadi momentum tahunan yang paling dinanti warga AS.

Ini karena banyak pusat perbelanjaan dan merek yang mengeluarkan diskon besar-besaran selama Black Friday.

Baca Juga: Lirik lagu Berhak Bahagia dari Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Feat Mom Uung, Ku Tahu Aku Tak Sempurna

Lalu, apa itu hari Black Friday di Amerika Serikat?

Bagaimana sejarah Black Friday yang memunculkan banyak diskon di Amerika Serikat?

Simak penjelasannya berikut ini.

Warga Amerika Serikat merayakan Black Friday sehari setelah Hari Thanksgiving.

Thanksgiving jatuh pada hari Kamis terakhir di bulan November setiap tahun.

Baca Juga: Daftar Sementara Pemain wakil Indonesia di BWF World Tour Finals 2022, Ada Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto

Artinya, Black Friday terlaksana pada Jumat terakhir di November.

Tahun ini, Black Friday dirayakan pada Jumat, 25 November 2022.

Black Friday menjadi momen paling sibuk di pusat perbelanjaan dan aplikasi penjualan berkat diskon besar yang ditawarkan.

Sejarah Black Friday

Menurut Britannica, Black Friday diyakini berasal dari konsep bahwa bisnis beroperasi dengan kerugian finansial sampai hari setelah Thanksgiving.

Di saat itulah penjualan besar-besaran akhirnya memungkinkan penjual menghasilkan keuntungan.

Istilah ini pertama kali muncul pada pada 24 September 1869.

Baca Juga: Link Live Streaming FIFA World Cup Qatar 2022 26 November 2022, Inggris VS Amerika Serikat

Dua pemodal Wall Street yang terkenal kejam, Jay Gould dan Jim Fisk, bekerja sama membeli banyak emas negara agar harganya naik dan untung besar saat dijual.

Sayangnya, pada Jumat di bulan September itu, konspirasi ini terungkap.

Akibatnya, pasar saham jatuh bebas dan membuat bangkrut semua orang.

Ada juga yang menyebut mitos Black Friday bahwa pada tahun 1800-an pemilik perkebunan bagian selatan dapat membeli pekerja yang diperbudak dengan harga diskon pada hari setelah Thanksgiving

Hal di atas belum dipastikan kebenarannya.

Jika dihubungkan dengan penjualan, Black Friday mulai diucapkan oleh polisi di Philadelphia pada 1950-an.

Saat itu, gerombolan pembeli dan turis pinggiran kota membanjiri kota untuk berbelanja sebelum pertandingan sepak bola antara Angkatan Darat-Angkatan Laut.

Situasi ini berubah menjadi kacau, lalu lintas macet, serta banyak kecelakaan dan kejahatan.

Hingga 1960-an, Black Friday memiliki arti yang negatif.

Barulah dua puluh tahun kemudian, para penjual menemukan cara untuk memperbaiki istilah Black Friday menjadi sesuatu yang positif.

Di hari itu, para penjual akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dari banyaknya pembeli yang belanja karena diskon.

Hingga sekarang, Black Friday menjadi identik dengan hari diskon besar-besaran dari pusat perbelanjaan dan aplikasi penjualan.

Toko retail, mal, maupun toko daring akan berlomba memasang diskon besar hingga 70 persen saat Black Friday untuk menarik lebih banyak pembeli.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler