Network
DEMAK BICARA - Menurut Badan Pemulihan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), rata-rata satu orang anak Palestina tewas setiap 10 menit akibat serangan penjajah Israel di Gaza selama sebulan terakhir.
UNRWA adalah badan PBB utama yang beroperasi di Jalur Gaza dan saat ini sekolah-sekolah mereka menampung kurang lebih 670 ribu warga Palestina yang menyelamatkan diri dari tak hentinya agresi penjajah Israel.
UNRWA sendiri bahkan harus kehilangan juga 70 staf mereka sejak serangan dan konflik Israel-Palestina dimulai di kawasan Gaza.
Baca Juga: Bandara El Arish Mesir Terima Pesawat Ketiga Pembawa Bantuan dari Indonesia untuk Palestina
"Rata-rata, seorang anak terbunuh dan dua lainnya terluka setiap 10 menit selama perang berlangsung," sebut UNRWA dilansir dari Antara, Selasa, 7 November 2023.
"Melindungi warga sipil dalam konflik bukanlah sebuah cita-cita, itu adalah kewajiban dan komitmen untuk kemanusiaan kita bersama," lanjut pernyataan UNRWA.
Penjajah Israel melancarkan serangan dari berbagai sisi yakni udara dan darat di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu.
Gempuran penjajah Israel di Jalur Gaza telah menewaskan setidaknya 10.022 warga Palestina, 4.104 di antaranya adalah anak-anak dan 2.641 perempuan.
Sementara itu, korban tewas di wilayah penjajah Israel mencapai 1.600 jiwa menurut angka resmi.
Pasokan bahan dasar warga Palestina semakin menipis
Selain jumlah korban tewas yang mencapai puluhan ribu serta perpindahan yang masif akibat kepungan penjajah Israel di wilayah itu, pasokan bahan dasar juga semakin menipis bagi 2,3 juta penduduk Gaza.
