Surat Al Mujadilah ayat 1-22 Tulisan Arab, Latin dan Arti Hukum Suami yang Menzihar Istri dan Pentingnya Ilmu

- 9 November 2022, 13:33 WIB
Surat Al Mujadilah ayat 1-22 Tulisan Arab, Latin dan Arti Hukum Suami yang Menzihar Istri dan Pentingnya Ilmu
Surat Al Mujadilah ayat 1-22 Tulisan Arab, Latin dan Arti Hukum Suami yang Menzihar Istri dan Pentingnya Ilmu /freepik.com/



DEMAK BICARA - Berikut bacaan surat Al Mujadilah ayat 1-22 dalam tulisan arab, latin dan arti.

Surat Al Mujadilah merupakan surat ke 58 dalam Al-Quran yang artinya wanita yang mengajukan gugatan, dan  termasuk ke dalam golongan surat Madaniyyah.

Dalam surat Al Mujadilah ayat 1-4 dijelaskan hukum tentang suami yang menzihar istrinya yaitu menganggap istrinya sebagai ibunya.

Baca Juga: Savannah, Sharleen dan Shania, Inspirasi 60 Nama Bayi Perempuan Unik dan Kebarat-Baratan, Temukan Disini!

Dan juga dijelaskan tentang adab-adab menghadiri majlis ilmu serta pentingya ilmu, yang terdapat dalam surat Al Mujadilah ini.

Berikut bacaan surat Al Mujadilah ayat 1-22 arab, latin dan artinya.

Ayat 1

قَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّتِيْ تُجَا دِلُكَ فِيْ زَوْجِهَا وَ تَشْتَكِيْۤ اِلَى اللّٰهِ  ۖ وَا للّٰهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا  ۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ ۢ بَصِيْرٌ

Qod sami'allohu qoulallatii tujaadiluka fii zaujihaa wa tasytakiii ilallohi wallohu yasma'u tahaawurokumaa, innalloha samii'um bashiir

Artinya: "Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat".

Ayat 2

اَلَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَآئِهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْ ۗ اِنْ اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّۤـٰـئِـيْ وَلَدْنَهُمْ ۗ وَاِ نَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًا ۗ وَ اِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ

Allaziina yuzhoohiruuna mingkum min nisaaa-ihim maa hunna ummahaatihim, in ummahaatuhum illal-laaa-ii waladnahum, wa innahum layaquuluuna mungkarom minal-qouli wazuuroo, wa innalloha la'afuwwun ghofuur

Artinya: "Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, (menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal) istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang munkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun".

Baca Juga: Kapan Batas Waktu dan Tanggal Kedaluwarsa Kosmetik yang Aman Digunakan?

Ayat 3

وَا لَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْ نِّسَآئِهِمْ ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا قَا لُوْا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَآ سَّا ۗ ذٰ لِكُمْ تُوْعَظُوْنَ بِهٖ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Wallaziina yuzhoohiruuna min nisaaa-ihim summa ya'uuduuna limaa qooluu fa tahriiru roqobatim ming qobli ay yatamaaassaa, zaalikum tuu'azhuuna bih, wallohu bimaa ta'maluuna khobiir

Artinya: "Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka (mereka diwajibkan) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan".

Ayat 4

فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَا مُ شَهْرَيْنِ مُتَتَا بِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَآ سَّا ۗ فَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ فَاِ طْعَا مُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًا ۗ ذٰلِكَ لِتُؤْمِنُوْا بِا للّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَا بٌ اَلِیْمٌ

Fa mal lam yajid fa shiyaamu syahroini mutataabi'aini ming qobli ay yatamaaassaa, fa mal lam yastathi' fa ith'aamu sittiina miskiinaa, zaalika litu-minuu billaahi wa rosuulih, wa tilka huduudulloh, wa lil-kaafiriina 'azaabun aliim

Artinya: "Maka barang siapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya), maka (dia wajib) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barang siapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih".

Ayat 5

اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَآ دُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ كُبِتُوْا كَمَا كُبِتَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَقَدْ اَنْزَلْنَاۤ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ ۗ وَ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَا بٌ مُّهِيْنٌ 

Innallaziina yuhaaadduunalloha wa rosuulahuu kubituu kamaa kubitallaziina ming qoblihim wa qod angzalnaaa aayaatim bayyinaat, wa lil-kaafiriina 'azaabum muhiin

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana kehinaan yang telah didapat oleh orang-orang sebelum mereka. Dan sungguh, Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang menghinakan".

Ayat 6

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا ۗ اَحْصٰٮهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُ ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ

Yauma yab'asuhumullohu jamii'ang fa yunabbi-uhum bimaa 'amiluu, ahshoohullohu wa nasuuh, wallohu 'alaa kulli syai-ing syahiid

Artinya: "Pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya (semua amal perbuatan itu), meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."

Ayat 7

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَا بِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَا دِسُهُمْ وَلَاۤ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَاۤ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَا نُوْا ۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

A lam taro annalloha ya'lamu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, maa yakuunu min najwaa salaasatin illaa huwa roobi'uhum wa laa khomsatin illaa huwa saadisuhum wa laaa adnaa ming zaalika wa laaa aksaro illaa huwa ma'ahum aina maa kaanuu, summa yunabbi-uhum bimaa 'amiluu yaumal-qiyaamah, innalloha bikulli syai-in 'aliim

Artinya: "Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Ayat 8

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِا لْاِ ثْمِ وَا لْعُدْوَا نِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ ۖ وَاِ ذَا جَآءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙ وَيَقُوْلُوْنَ فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُ ۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُ ۚ يَصْلَوْنَهَا ۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

A lam taro ilallaziina nuhuu 'anin-najwaa summa ya'uuduuna limaa nuhuu 'an-hu wa yatanaajauna bil-ismi wal-'udwaani wa ma'shiyatir-rosuuli wa izaa jaaa-uuka hayyauka bimaa lam yuhayyika bihillaahu wa yaquuluuna fiii angfusihim lau laa yu'azzibunallohu bimaa naquul, hasbuhum jahannam, yashlaunahaa, fa bi-sal-mashiir

Artinya: "Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, "Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka Neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali".

Ayat 9

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا تَنَا جَيْتُمْ فَلَا تَـتَـنَا جَوْا بِا لْاِ ثْمِ وَا لْعُدْوَا نِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَتَنَا جَوْا بِا لْبِرِّ وَا لتَّقْوٰى ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْۤ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa tanaajaitum fa laa tatanaajau bil-ismi wal-'udwaani wa ma'shiyatir-rosuuli wa tanaajau bil-birri wat-taqwaa, wattaqullohallaziii ilaihi tuhsyaruun

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali."

Ayat 10

اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَآ رِّهِمْ شَيْئًـا اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

Innaman-najwaa minasy-syaithooni liyahzunallaziina aamanuu wa laisa bidhooorrihim syai-an illaa bi-iznillaah, wa 'alallohi falyatawakkalil-mu-minuun

Artinya: "Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk (perbuatan) setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedang (pembicaraan) itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Dan kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal".

Ayat 11

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa qiila lakum tafassahuu fil-majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum, wa izaa qiilangsyuzuu fangsyuzuu yarfa'illaahullaziina aamanuu mingkum wallaziina uutul-'ilma darojaat, wallohu bimaa ta'maluuna khobiir

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan".

Ayat 12

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا نَا جَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰٮكُمْ صَدَقَةً ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَاَ طْهَرُ ۗ فَاِ نْ لَّمْ تَجِدُوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa naajaitumur-rosuula fa qoddimuu baina yadai najwaakum shodaqoh, zaalika khoirul lakum wa ath-har, fa il lam tajiduu fa innalloha ghofuurur rohiim

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum (melakukan) pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang".

Ayat 13

ءَاَشْفَقْتُمْ اَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰٮكُمْ صَدَقٰتٍ ۗ فَاِ ذْ لَمْ تَفْعَلُوْا وَتَا بَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَاَ قِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَ اٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَ طِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗ وَا للّٰهُ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ

A asyfaqtum ang tuqoddimuu baina yadai najwaakum shodaqoot, fa iz lam taf'aluu wa taaballohu 'alaikum fa aqiimush-sholaata wa aatuz-zakaata wa athii'ulloha wa rosuulah, wallohu khobiirum bimaa ta'maluun

Artinya: "Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum (melakukan) pembicaraan dengan Rasul? Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah sholat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya! Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan".

Ayat 14

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۗ  مَّا هُمْ مِّنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْ ۙ وَيَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

A lam taro ilallaziina tawallau qouman ghodhiballohu 'alaihim, maa hum mingkum wa laa min-hum wa yahlifuuna 'alal-kazibi wa hum ya'lamuun

Artinya: "Tidakkah engkau perhatikan orang-orang (munafik) yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari (kaum) kamu dan bukan dari (kaum) mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya".

Ayat 15

اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ عَذَا بًا شَدِيْدًا ۗ اِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ

A'addallohu lahum 'azaabang syadiidaa, innahum saaa-a maa kaanuu ya'maluun

Artinya: "Allah telah menyediakan azab yang sangat keras bagi mereka. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan".

Ayat 16

اِتَّخَذُوْۤا اَيْمَا نَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَهُمْ عَذَا بٌ مُّهِيْنٌ

Ittakhozuuu aimaanahum junnatang fa shodduu 'ang sabiilillaahi fa lahum 'azaabum muhiin

Artinya: "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah; maka bagi mereka azab yang menghinakan".

Ayat 17

لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَا لُهُمْ وَلَاۤ اَوْلَا دُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـئًـا ۗ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Lang tughniya 'an-hum amwaaluhum wa laaa aulaaduhum minallohi syai-aa, ulaaa-ika ash-haabun-naar, hum fiihaa khooliduun

Artinya: "Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya".

Ayat 18

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهٗ كَمَا يَحْلِفُوْنَ لَـكُمْ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ عَلٰى شَيْءٍ ۗ اَ لَاۤ اِنَّهُمْ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ

Yauma yab'asuhumullohu jamii'ang fa yahlifuuna lahuu kamaa yahlifuuna lakum wa yahsabuuna annahum 'alaa syaii, alaaa innahum humul-kaazibuun

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang musyrik) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa mereka orang-orang pendusta".

Ayat 19

اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَ نْسٰٮهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ ۗ اُولٰٓئِكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

Istahwaza 'alaihimusy-syaithoonu fa angsaahum zikrolloh, ulaaa-ika hizbusy-syaithoon, alaaa inna hizbasy-syaithooni humul-khoosiruun

Artinya: "Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi".

Ayat 20

اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَآ دُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۤ اُولٰٓئِكَ فِى الْاَ ذَلِّيْنَ

Innallaziina yuhaaadduunalloha wa rosuulahuuu ulaaa-ika fil-azalliin

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina".

Ayat 21

كَتَبَ اللّٰهُ لَاَ غْلِبَنَّ اَنَاۡ وَرُسُلِيْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ

Kataballohu la-aghlibanna ana wa rusulii, innalloha qowiyyun 'aziiz

Artinya: "Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sungguh, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa".

Ayat 22

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ يُوَآ دُّوْنَ مَنْ حَآ دَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَا نُوْۤا اٰبَآءَهُمْ اَوْ اَبْنَآءَهُمْ اَوْ اِخْوَا نَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ ۗ اُولٰٓئِكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِ يْمَا نَ وَاَ يَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗ وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ اُولٰٓئِكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Laa tajidu qoumay yu-minuuna billaahi wal-yaumil-aakhiri yuwaaadduuna man haaaddalloha wa rosuulahuu walau kaanuuu aabaaa-ahum au abnaaa-ahum au ikhwaanahum au 'asyiirotahum, ulaaa-ika kataba fii quluubihimul-iimaana wa ayyadahum biruuhim min-h, wa yudkhiluhum jannaating tajrii ming tahtihal-an-haaru khoolidiina fiihaa, rodhiyallohu 'an-hum wa rodhuu 'an-h, ulaaa-ika hizbulloh, alaaa inna hizballohi humul-muflihuun

Artinya: "Engkau tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung".

Itulah bacaan surat Al Mujadilah lengkap dengan latin dan arti memudahkan untuk memahami maknanya.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x