- Saat menyebut, mendengar, dan/atau menulis nama Rasulullah SAW.
Rasulullah saw bersabda yang artinya “Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku.” (H.R. Tirmidzi dan Hakim)
- Perbanyak sholawat untuk Rasulullah SAW pada hari Jumat.
‘Aus bin ‘Aus berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdol adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku……” (H. R. Abu Daud, Ahmad dan Hakim)
- Baca sholawat untuk nabi ketika menulis surah dan bacaan lain yang ditulis setelah basmalah.
Al-Qodhi ‘Iyadh berkata, “Inilah saat-saat yang tepat untuk bersholawat yang telah banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa pemerintahan Bani Hasyim -Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.”
- Saat masuk dan keluar masjid.
Fatimah RA berkata, “Rasulullah saw bersabda: “Bila anda masuk mesjid, maka ucapkanlah:
بِسْمِ اللهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَاغْفِرْ لَنَا وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Artinya: ”Dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.”
“Dan bila keluar dari mesjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir) diganti dengan:
وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ فَضْلِكَ
“Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu.” (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi)