Busui Wajib Tahu! Apa Itu Mastitis Payudara? Kondisi yang Dialami Ria Ricis Usai Melahirkan

7 September 2022, 11:47 WIB
Busui Wajib Tahu! Apa Itu Mastitis Payudara? Kondisi yang Dialami Ria Ricis Usai Melahirkan /Instagram.com/@riaricis1795

DEMAK BICARA – Apa itu mastitis payudara yang terjadi pada ibu menyusui, salah satunya Ria Ricis?

Melalui akun Youtube Ricis Official, Ria Ricis mengungkapkan kalau dirinya menderita mastitis pada payudara sehingga terasa sakit dan hanya sedikit menghasilkan ASI untuk sang buah hati.

Ria Ricis menceritakan ia didiagnosis mastitis karena lupa untuk pumping ASI selama 2 sampai 3 jam sehingga lama-kelamaan payudaranya membengkak dan terasa nyeri.

Kondisi mastitis pada payudara membuat ASI yang Ria Ricis hasilkan menjadi sedikit dan rasa nyeri berkelanjutan saat menyusui bayu.

Baca Juga: Review Vaseline Repairing Jelly Lengkap Dari Melembabkan Kulit Hingga Mengurangi Rasa Gatal Akibat Serangga

Lalu, apa itu mastitis payudara? Simak penjelasan berikut ini.

Mastitis yang terjadi pada ibu menyusui merupakan infeksi pada jaringan payudara akibat penggumpalan ASI yang menyumbat saluran dan disertai bakteri yang masuk melalui putting susu.

Mastitis umumnya terjadi antara minggu pertama hingga minggu ke-12 setelah melahirkan dan paling sering terjadi pada 2-3 minggu awal menyusui.

Menurut sata WHO, kondisi mastitis terjadi pada 3 sampai 50 persen ibu yang menyusui.

Baca Juga: Ternyata 'Sindrom Air Mata Buaya' Penyakit Sungguhan, Bukan Cuma Akal-akalan Politikus Lho!

Kondisi ini bisa muncul kepada wanita yang tidak menyusui namun jarang terjadi.

Faktor Risiko Terjadinya Mastitis

- ASI menetap di payudara dan tidak keluar dengan tuntas.

- Bayi kesulitan menyusui karena tidak tepat meletakkan mulut ke putting sehingga ASI tidak keluar.

- Ibu jarang menyusui padahal produksi ASI banyak.

- Bayi terlalu sering menyusu pada satu payudara.

- Waktu menyusui terlalu sebentar atau tiba-tiba berhenti.

- Waktu pemberian ASI semakin berkurang.

- Ada luka lecet pada putting yang membuat bakteri masuk.

- Memiliki riwayat mastitis.

- Kurang gizi, kondisi sakit, stres, atau kelelahan.

- Payudara tertekan akibat penggunaan bra atau pakaian ketat.

Berikut gejala mastitis yang kemungkinan timbul.

Gejala Mastitis

Ibu menyusui yang menderita mastitis akan mengalami nyeri, bengkak, radang, rasa hangat, dan kemerahan pada payudara.

Selain itu, penderita juga bisa mengalami demam dan terus merasa kedinginan akibat infeksi pada jaringan payudara.

Apabila gejala ini terus muncul, perlahan akan terbentuk kantong nanah atau lactational abscess pada bagian dalam payudara.

Pada tahap ini, kondisi demam akan semakin tinggi dan harus dilakukan prosedur untuk mengeluarkan nanah dari payudara.

Pengobatan Mastitis

Dokter mendiagnosis mastitis melalui pemeriksaan radiologi menggunakan USG pada payudara.

Pengobatan mastitis dilakukan dalam empat bagian.

1. Pengelolaan nyeri.

Ibu menyusui dapat mengkonsumsi obat anti nyeri dari dokter dan mengkompres payudara dengan iar dingin atau es batu.

2. Memperbaiki aliran ASI.

Ibu menyusui penderita mastitis dianjurkan menyusui bayi secara langsung sesering mungkin.

Hal ini dilakukan agar aliran ASI menjadi kembali lancar dan tidak tersumbat.

3. Mengosongkan payudara atau pumping secara rutin.

Jika kesulitan atau sudah cukup menyusui, bisa dilakukan pumping atau memompa ASI.

Sering melakukan pumping untuk mengosongkan ASI dari payudara penting dilakukan agar ASI tidak tersumbat.

4. Pemberian antibiotik.

Antibiotik dari dokter diberikan untuk mengatasi infeksi.

Pencegahan Mastitis

Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk mencegah mastitis.

- Sering menyusui bayi secara langsung untuk mengosongkan payudara dari ASI dan memastikan posisi bayi saat menyusu tepat.

- sering memompa ASI apabila tidak menyusui langsung.

- Sering kompres payudara dengan air hangat serta dipijat sebelum dan sesudah menyusui.

- Hindari memakai bra menyusui yang terlalu ketat.

- Jaga kondisi tubuh, kebersihan, dan cukup istirahat.

- Konsultasi dengan dokter anak atau laktasi terkait proses menyusui.

Ibu menyusui yang menderita mastitis masih boleh menyusui bayi.

Pemberian ASI langsung juga dapat menyalurkan ASI dan mengurangi gejala nyeri yang timbul akibat mastitis.

Walaupun begitu, ibu penderita mastitis yang hamil dan menyusui tetap harus kontrol ke dokter mengenai obat-obatan yang boleh dikonsumsi.

Demikian penjelasan mengenai pengertian, gejala, faktor penyebab, dan pengobatan mastitis yang terjadi pada ibu menyusui, seperti Ria Ricis.****

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler