Penelitian: Aduh, Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara

25 Februari 2021, 14:33 WIB
Ilustrasi kota dengan internet tercepat di Indonesia /Pexels/Picjumbo

 

DEMAK BICARA - Microsoft melakukan riset terbaru, mengukur tingkat kesopanan digital para netizen atau pengguna internet di seluruh dunia. Penelitian ini mengamati kesopanan netizen di setiap negara ketika berkomunikasi di internet.

Riset ini diberi judul Digital Civility Index (DCI). DCI tahun 2020 ini yang kelima kalinya dilakukan Microsoft. Riset ini dilakukan pada April-Mei 2020 ini melibatkan 16.000 responden yang tersebar di 32 geografi. Para responden diberikan pertanyaan untuk empat kategori: perilaku, seksual, reputasi, dan personal atau gangguan.

Berdasarkan hasil riset ini, untuk wilayah Asia Tenggara, netizen Indonesia berada di posisi paling buncit. Artinya, netizen Indonesia adalah yang paling tidak sopan ketika berkomunikasi di dunia digital. Hal ini terlihat dari angka tingkat kesopanan netizen Indonesia yang dirilis penelitian ini.

Baca Juga: Viral. Bikin Meleleh, Kisah Cinta Sejati Gadis Lumpuh Bertemu Kekasih di Gim PUBG

Baca Juga: Viral, Strategi Marketing Ini Jenius, Brosur Disulap Jadi Dompet

Dibandingkan periode sebelumnya, menurut penelitian ini, tingkat kesopanan netizen Indonesia turun 8 poin menjadi 76. Sebelumnya, poin tingkat kesopanan Indonesia 68. Semakin tinggi angkanya, semakin buruk tingkat kesopanannya.

Untuk Asia Tenggara, di posisi teratas ditempati netizen Singapura dengan 59 poin. Kemudian diikuti Malaysia (63 poin), Filipina (66 poin), Thailand (69 poin), dan Vietnam (72 poin). Untuk negara Asia Tenggara lainnya, tidak ada dalam laporan penelitian ini.

Dalam paparannya, laporan DCI ini menjelaskan ada tiga faktor yang menyebabkan turun atau rendahnya tingkat kesopanan Indonesia. Faktor yang tertinggi adalah hoaks dan penipuan. Faktor ini naik naik 13 poin dari periode sebelumnya, yaitu 47 persen.

Faktor kedua adalah ujaran kebencian. Angkanya juga naik 5 poin, menjadi 27 persen. Faktor terakhir yang membuat tingkat kesopanan netizen Indonesia anjlok adalah diskriminasi sebesar. Angkanya juga turun 2 poin, yaitu 13 persen.

Baca Juga: Tonton Videonya, Perampok Ini Tak Sadar Aksinya Disiarkan Langsung Televisi Nasional

Baca Juga: Remaja Ini Sembunyi di Roda Pesawat Rute Inggris-Belanda. Ditemukan Dalam Kondisi Membeku

Penelitian ini menelusuri lebih jauh “pihak” yang memberikan kontribusi paling besar terhadap tingkat kesopanan Indonesia ini. Kontributor terbesar adalah media sosial. Media sosial berkontribusi hingga 59 persen terhadap tingkat kesopanan netizen Indonesia.

Kontribusi kedua diberikan berita di media digital, yaitu 54 persen. Selain itu, kontributor lainnya berturut-turut: lembaga pemerintah (48 persen), lembaga pendidikan (46 persen), dan lembaga agama (41 persen).

Menurut Liz Thomas, Regional Digital Safety Lead, Asia-Pacific, Microsoft, riset ini penting untuk meningkatkan kesadaran di dunia maya.

“Studi tahunan kesopanan digital ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi positif secara online,” kata Liz, sebagaimana dilansir dari Mashable, pada Rabu, 24 Februari 2021
***

Editor: Muhammad J.H

Sumber: Mashable

Tags

Terkini

Terpopuler