Waspada Cacar Monyet! Kenali Gejala, Penularan, Pengobatan, dan Pencegahan Monkeypox sebelum Masuk Indonesia

24 Juli 2022, 18:45 WIB
s Cacar Monyet atau monkeypox dilaporkan melanda Afrika, Amerika Serikat, Eropa, Australia, hingga Singapura maka kita perlu mengetahui gejala, penularan, pengobatan, dan pencegahan yang bisa dilakukan. /Alexandra Koch/Pixabay

 

 

DEMAK BICARA – Bagaimana gejala, penularan, pengobatan, dan pencegahan Cacar Monyet? simak penjelasannya pada ulasan artikel ini.

Kasus Cacar Monyet atau monkeypox dilaporkan melanda Afrika, Amerika Serikat, Eropa, Australia, hingga Singapura maka kita perlu mengetahui gejala, penularan, pengobatan, dan pencegahan yang bisa dilakukan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan belum ada kasus Cacar Monyet di Indonesia, namun masyarakat harus mengenali gejala, penularan, pengobatan, dan pencegahan penyakit itu untuk tetap waspada.

Simak gejala, penularan, pengobatan, dan pencegahan Cacar Monyet berikut menurut beberapa sumber yang sudah dirangkum.

Cacar Monyet atau monkeypox merupakan penyakit zoonosis (penyakit manusia yang menular dari hewan) dari virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae.

Cacar Monyet ditemukan pertama kali tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kera yang terkena penyakit seperti cacar.

Hal itulah alasan penyakit ini jadi disebut Cacar Monyet.

Sebagai penyakit zoonosis, Cacar Monyet dapat menular lewat antara lain monyet, tupai, dan terutama tikus.

Gejala Cacar Monyet:

Dikutip dari laman Kemenkes, Ahad atau Minggu 24 Juli 202, masa inkubasi Cacar Monyet (dari infeksi sampai timbul gejala) antara 6-16 hari atau 5-21 hari.

Gejala cacar air sebagai berikut:

1. Fase prodromal (awal)

Alami demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening) di leher, ketiak atau selangkangan, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

2. Fase erupsi

Muncul ruam atau lesi pada kulit (wajah menyebar ke seluruh tubuh).

Ruam ini berkembang dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng, lalu rontok.

Jangka waktu gejala fase awal terjadi 1-3 hari setelah masa inkubasi.

Fase erupsi terjadi 1-3 hari setelah fase awal dan sangat gampang menular ke orang lain.

Perlu tiga minggu hingga bintik merah di fase erupsi rontok dan tidak lagi menular.

Baca Juga: Dua Kali Pesawat Tempur Latih T50i Golden Eagle TNI AU Jatuh, Pakah Masih Layak Terbang? Simak Penjelasanya

Penularan Cacar Monyet:

Cacar Monyet ditularkan hewan ke manusia lewat kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan terinfeksi, gigitan dan cakaran, serta mengonsumsi daging hewan liar terkontaminasi.

Penularan antar manusia melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit orang terinfeksi, sentuhan pada benda terkontaminasi, kontak erat dengan tenaga kesehatan, orang yang tinggal serumah dengan pasien, dan lewat plasenta dari ibu ke janin.

“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” jelas dr Mohammad Syahril selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan dikutip dari Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan.

Virus cacar monyet masuk ke tubuh melalui kulit yang luka, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).

 

Pengobatan Cacar Monyet

Cacar Monyet terdiagnosis melalui pemeriksaan laboratorium pada cairan di dalam lesi atau bintik cacar.

Sampai sekarang, belum ada pengobatan spesifik yang dilakukan untuk menyembuhkan pasien Cacar Monyet.

Menurut Kemkes, vaksin pemberantasan cacar smallpox disetujui untuk diberikan sebagai pencegahan Cacar Monyet. Namun, stok terbatas.

Baca Juga: 6 Kondisi Khusus Penumpang yang Dilarang Naik Pesawat, Misalnya Jenis Penyakit di Telinga Seperti Ini!

Pencegahan Cacar Monyet

Berdasarkan saran dari WHO, Cacar Monyet dapat dicegah melalui cara berikut:

1. Melakukan deteksi dini kasus, isolasi pasien, serta pencegahan penularan melalui pengawasan intensif, investigasi klaster kasus, dan pelacakan kontak terduga pasien.

2. Melindungi petugas kesehatan dan mencegah penularan di tempat pelayanan kesehatan.

3. Berkomunikasi efektif dan mengedukasi masyarakat tentang penyakit, stigma pasien, dan dampak sehari-hari.

4. Melakukan upaya penanggulangan penyakit sesuai kebutuhan, risiko, dan manfaatnya, seperti terapi, vaksin, pengujian, dan diagnostik.

 

5. Menerapkan langkah kesehatan masyarakat yang aman dan meningkatkan kolaborasi global.

6. Mendukung akses penanggulangan penyakit, seperti vaksin, terapi, dan diagnostik serta mempercepat agenda penelitian tentang cacar monyet.

7. Memperkuat pendekatan One Health untuk pencegahan dan pengendalian penyakit yang melibatkan manusia, hewan, dan satwa liar.

8. Meningkatkan kebersihan untuk mencegah penyebaran cacar monyet.

Baca Juga: REFERENSI 10 Nama Anak Bayi Laki-Laki Sansekerta, Ada Chandresh Birendra Loka Artinya Tangan Indah Raja Dunia

Kementerian Kesehatan menghimbau warga yang bergejala mirip Cacar Monyet, kontak dekat dengan monyet/orang yang dicurigai tertular.

Selai itu memiliki riwayat perjalanan dari negara terdampak dapat segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.****

 

 

 

Editor: Diaz A Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler