Ma’ruf Amin Imbau Pendakwah Tak Terjebak Arus Berpikir Sempit Menyampaikan Ajaran Islam

- 4 April 2021, 15:24 WIB
Wapres RI, Ma'ruf Amin.
Wapres RI, Ma'ruf Amin. /

DEMAK BICARA - Seluruh pendakwah didimbau untuk mengikuti konsep wasathy dalam menyampaikan ajaran agama Islam. Pendakwah diminta tidak ikut dalam arus berpikir yang sempit.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam web seminar nasional Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara daring, Minggu, 4 April 2021.

"Para dai harus meneladani cara berpikir Rasulullah SAW dan tidak ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini," ujar Wapres Ma’ru.

Baca Juga: Dikira Bom, Koper di Halaman Masjid Baitul Atieq Bengkulu Ternyata Isinya Hanya Pakaian

Baca Juga: Jessica Iskandar Gandeng Pria Bule di Pernikahan Atta dan Aurel, Warganet: Cocok Banget Semoga Cepat Nyusul

Lebih lanjut, ia mengatakan, cara berpikir sempit hanya memunculkan sifat egosentris, tidak menghargai perbedaan dan enggan berdialog untuk menerima memperluas wawasan. Bahkan, kata dia dengan memiliki pola pikir yang sempit bisa menyebabkan paham radikal semakin berkembang, ujarnya menambahkan.

"Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal sehingga dapat menjurus pada penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” katanya.

Kata dia, peristiwa serangan bom bunuh diri di Gereja Katolik Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021 lalu, termasuk salah satu akibat dari memiliki pemahaman pola pikir yang sempit.

Baca Juga: Mendagri Sebagai Pembina Harus Berikan Teguran Keras ke Gubernur Papua

Baca Juga: Hebat, Anggun Terima Penghargaan di Brave Internasional Classical Music Awards 2021 di Rusia

"Tindakan ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak (ikrahiyyan) di dalam dakwah-nya dan juga dalam memperjuangkan aspirasi melawan ketidakadilan," ujarnya.

Sebaliknya, Wapres menjelaskan, Islam justru mengajarkan kesantunan (layyinan), nasihat baik (mau’izhah hasanah), serta membuka dialaog dengan cara terbaik (mujadalah billati hiya ahsan).

Turut hadir dalam webinar nasional tersebut ialah Ketua Umum PP Ikadi Achmad Satori, Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dan Wakil Kepala Polri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono.

Editor: Muslimin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah