Dari Sultan Agung, Ternyata Hubungan 1 Muharram dan Malam Satu Suro jadi Sakral Bagi Masyarakat Jawa

- 26 Juli 2022, 16:02 WIB
Ilustrasi film Sultan Agung, dari Sultan Agung disebut sejarah malam satu Suro berhubungan dengan bulan Muharram dalam kalender Islam.
Ilustrasi film Sultan Agung, dari Sultan Agung disebut sejarah malam satu Suro berhubungan dengan bulan Muharram dalam kalender Islam. /Cineverse

Hasil siklus ini adalah tanggal satu Suro pada urutan tahun Jawa ke delapan selisih satu hari lebih lambat dari 1 Muharram kalender Islam.

 

Peringatan malam satu Suro dilaksanakan pada malam hari mengikuti pergantian hari pada kalender Jawa yang dimulai saat matahari tenggelam.

Pada malam satu Suro, Sultan Agung sering mengadakan pertemuan pemerintahan sekaligus pengajian, ziarah kubur, dan haul ke makam Sunan Ampel dan Giri.

Baca Juga: BACAAN Niat Puasa 10 Muharram 1444 H, Salah Satu Keistimewaannya Dapat Menghapus Dosa Selama Satu Tahun

Akibatnya, muncul kepercayaan malam satu Suro keramat dan harus digunakan untuk pengajian, ziarah, dan haul.

Sebagai perayaan tahun baru Jawa yang juga tahun baru Islam, banyak tradisi yang dilakukan masyarakat Jawa dari berbagai daerah.

 

Keraton Surakarta rutin merayakan malam satu Suro dengan arak-arakan kebo bule Kyai Slamet dan warga yang berebut kotoran kerbau karena dianggap membawa berkah.

Baca Juga: 12 Peristiwa Sejarah Islam Selama Bulan Muharram, Mulai Kisah Nabi Adam AS hingga Muhammad SAW, Apa Saja?

Halaman:

Editor: Diaz A Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah