"Sejak putaran kedua, sistem bubble to bubble kendur ditegakkan. Para pemain bebas keluar hotel dan makan di warung/restoran bersama kolega. Banyak orang hilir mudik masuk ke hotel. Ini sungguh disayangkan," kata Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Ahad atau Minggu 30 Januari 2022.
Apalagi, kata dia, pada putaran kedua ini, semua bablas di mana para pemain bebas jalan-jalan ke tempat umum.
Padahal, pemerintah sudah mengingatkan soal penyebaran Omicron yang meningkat.
"Di Bali misalnya, sudah 325 kasus perhari," ujar dia.
Maka, PSSI dan LIB harus kembali menegakkan regulasi dan pengetatan prokes. Sistem bubble (gelembung) harus dilaksanakan dengan benar.
Tidak boleh lagi para pemain, ofisial, dan manajemen bebas keluyuran dari pantai ke pantai, cafe ke cafe, atau berkumpul di luar bubble-nya.
Selain itu, kata dia, vaksin Booster juga harus segera diberikan kepada para peserta.
"Disiplin, disiplin, disiplin demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama. Juga evaluasi pertandingan larut malam yang bisa menurunkan imunitas tubuh," kata dia.
"Pilihannya hanya dua. Tegas prokes atau stop sementara kompetisi sampai penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan," kata Akmal Marhali melanjutkan.***