Hmmm... Dua Jenazah Tragedi Kanjuruhan Batal Diautopsi, KontraS: Ada Aparat Kunjungi Rumah Keluarga Korban

- 20 Oktober 2022, 15:51 WIB
Andy Irfan Sekjen KontraS mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa keluarga korban tragedi Kanjuruhan tak ingin autopsi dilakukan, karena beberapa waktu lalu didatangi aparat keamanan dari polisi.
Andy Irfan Sekjen KontraS mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa keluarga korban tragedi Kanjuruhan tak ingin autopsi dilakukan, karena beberapa waktu lalu didatangi aparat keamanan dari polisi. /Ari Bowo Sucipto

 

DEMAK BICARA – Proses autopsi dua korban tragedi Kanjuruhan dibatalkan karena diduga pihak keluarga merasa takut saat didatangi dari aparat dari polisi.

Hal ini disampaikan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang menemukan sejumlah catatan terkait pembatalan proses autopsi dua orang korban tragedi Kanjuruhan.

Andy Irfan Sekjen KontraS mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa keluarga korban tragedi Kanjuruhan tak ingin autopsi dilakukan, karena beberapa waktu lalu didatangi aparat keamanan dari polisi.

"Kami prihatin dan menyesalkan tindakan aparat yang secara gegabah hadir ke rumah keluarga korban," ujarnya.

Andy menjelaskan, ayah korban sempat menyetujui proses autopsi akan dilakukan kepada dua anaknya yang menjadi korban meninggal dari tragedi Kanjuruhan.

Namun, ada aparat yang selama berhari-hari mendatangi ayah dari korban meninggal tragedi Kanjuruhan tersebut.

Meski tidak ada tindakan intimidasi secara verbal terhadap keluarga korban, menurut Andy, kedatangan aparat itu membuat keluarga korban mencabut kesanggupan mereka untuk proses autopsi sang anak.

Baca Juga: Dorna Sports Bertemu Erick Thohir di Jakarta, Bahas Mandalika dan MotoGP 2023?

"Sebelumnya, ayah korban ini telah membuat surat pernyataan bahwa bersedia kedua anaknya dilakukan autopsi. Namun, dengan adanya kunjungan selama berhari-hari itu, menimbulkan rasa takut kepada keluarga korban," ujarnya, dikutip dari Antara.

Sementara itu, Polda Jawa Timur mengklaim, autopsi terhadap dua korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, batal dilakukan atas permintaan keluarga.

"Pelaksanaan autopsi, salah satunya, meminta persetujuan keluarga. Dari informasi yang saya peroleh, hingga saat ini keluarga sementara belum menghendaki untuk autopsi," ungkap Irjen Toni Harmanto Kapolda Jatim di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Kapolda Jatim membantah dugaan intimidasi yang dilakukan aparat kepada keluarga korban dan menegaskan informasi tersebut tidak benar.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia Masters 2022 Malang Babak 16 Besar Hari ini, Perebutan Tiket Perempat Final

"Tidak benar. Sekali lagi tidak benar (soal intimidasi). Silakan bisa dikonfirmasi untuk itu. Semua sudah diketahui oleh publik," tegasnya.

Sementara itu, Toni memastikan seluruh proses hukum terkait tragedi Kanjuruhan terus berjalan, termasuk proses rekonstruksi yang dilakukan tim dari Mabes Polri pada Rabu, 19 Oktober 2022.

"Tentu ada proses hukum yang masih dilakukan hingga saat ini. Hari ini (kemarin) ada rekonstruksi dan saya akan segera kembali ke Surabaya," ujarnya.

Baca Juga: Fun Football FIFA dan PSSI ‘di Atas Kuburan Tragedi Kanjuruhan’, Penuh Cibiran dan Ketum Mangkir dari Polisi

Sebelumnya, Irjen Pol Dedi Prasetyo Kadiv Humas Polri menyatakan bahwa Polri menjadwalkan Rabu kemarin untuk melakukan proses autopsi kepada dua jenazah korban meninggal dunia dari tragedi Kanjuruhan.

Rencananya, Polri akan melibatkan Ikatan Kedokteran Forensik Indonesia dan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk melakukan proses autopsi itu.***

 

 

Editor: Diaz A Abidin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x