Network
DEMAK BICARA - Pada laga kelima putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup F, Timnas Indonesia harus menerima kekalahan 0-2 dari Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Salah satu gol tercipta karena kesalahan kiper Ernando Ari pada menit ke-88 yang kemudian dimanfaatkan oleh Ali Jasim.
Ernando Ari membuat kesalahan saat menerima back pass dari Asnawi Mangkualam. Dalam situasi tersebut, Ernando terlihat lambat membuat keputusan di dalam kotak penalti, sementara dua pemain Irak sedang memberi tekanan. Akibat blunder ini, Jasim berhasil mencuri bola dan dengan mudah memasukkannya ke gawang yang sudah kosong dan Timnas Indonesia pun tertinggal 0-2.
Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner menanggapi kesalahan yang dilakukan Ernando Ari tersebut dengan bijak. Menurutnya, kesalahan dalam pertandingan adalah hal yang biasa terjadi bagi seorang pesepak bola.
Baca Juga: 13 Negara Lolos ke Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Indonesia Belum Lolos
Seperti halnya dirinya yang juga terlibat dalam proses gol pertama Irak ketika ia tidak sengaja menyentuh bola dengan tangannya di kotak penalti, menurutnya kesalahan seorang pesepak bola ketika bermain adalah hal yang biasa terjadi.
“Ya Ernando melakukan kesalahan, tapi itu tidak apa-apa, semua bisa membuat kesalahan,” kata Hubner setelah pertandingan.
“Kami kebobolan gol mudah, salah satunya dari kesalahanku, tapi itu adalah hal yang biasa terjadi di sepak bola,” ujarnya lebih lanjut.
Selain itu, Indonesia juga harus bermain dengan 10 pemain setelah Jordi Amat mendapatkan kartu merah pada menit ke-59.
Peluang menang besar
Hubner menyoroti bahwa permainan tim Garuda lebih baik dibandingkan dengan pertemuan pertama mereka dengan Irak, di mana mereka kalah 1-5 di Basra pada laga pembuka putaran kedua November tahun lalu.
Dalam laga ini, Indonesia mencatatkan total sembilan tembakan, namun tidak ada satu pun yang berbuah gol. Justin Hubner merasa bahwa Indonesia seharusnya bisa memenangkan pertandingan melawan Irak jika peluang-peluang tersebut bisa dimaksimalkan.
