Digunakan Saat Tragedi di Kanjuruhan, Gas Air Mata Ternyata Punya Efek Berbahaya hingga Sebabkan Kematian

- 2 Oktober 2022, 20:02 WIB
Digunakan Saat Tragedi di Kanjuruhan, Gas Air Mata Ternyata Punya Efek Berbahaya hingga Sebabkan Kematian
Digunakan Saat Tragedi di Kanjuruhan, Gas Air Mata Ternyata Punya Efek Berbahaya hingga Sebabkan Kematian /Twitter

DEMAK BICARA – Penembakan gas air mata dan kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menyebabkan jatuh 129 korban jiwa.

Dalam peristiwa itu, polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter yang turun ke lapangan untuk memprotes kekalahan 2-3 Arema dari Persebaya dalam laga BRI Liga 1.

Tembakan gas air mata membuat suporter panik dan kesulitan keluar stadion.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris 2022-2023 Pekan Ke-9 2 Oktober 2022, Leeds VS Aston Villa

Sekitar 34 penonton dilaporkan meninggal di lokasi karena sesak napas dan kekurangan oksigen akibat gas air mata yang ditembakkan.

Sementara itu, hingga Minggu ini, Polda Jawa Timur melaporkan total 129 korban meninggal dunia dan 180 orang masih dalam perawatan di rumah sakit buntut tragedi yang melibatkan gas air mata dan kerusuhan di Kanjuruhan itu.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan, apakah gas air mata memiliki efek berbahaya bagi tubuh manusia?

Apa kandungan dari gas air mata?

Bagaimana penanganan yang dilakukan jika terkena gas air mata?

Simak penjelasan efek dan kandungan gas air mata berikut ini.

Gas air mata pertama kali dipakai Prancis dan Jerman untuk keperluan senjata kimia dalam Perang Dunia I.

Lama-kelamaan, gas air mata digunakan aparat penegak hukum sebagai pengontrol kerusuhan.

Jenis Gas Air Mata

Ada tiga macam gas air mata yang sering digunakan saat ini:

  1. CS (chlorobenzylidenemalononitrile), dikembangkan sebagai senjata pembubar kerusuhan sejak 1950-an akhir.
  2. CN (chloroacetophenone), dijual sebagai Mace.
  3. Semprotan merica, terbuat dari capsaicin dicampur bahan pelarut, seperti minyak jagung atau minyak sayur, untuk senjata pertahanan diri.

Baca Juga: Link Live Streaming Serie A Italia 2022-2023 Pekan ke-8 2 Oktober 2022, Atalanta VS Fiorentina

Kandungan Gas Air Mata

Banyak senyawa kimia berbentuk padat yang terkandung dalam satu kaleng bom gas air mata, yaitu:

- Arang, terbuat dari kayu dipanaskan sampai menjadi karbon.

Ketika pin kaleng bom ditarik, sumbu akan menyulut bar dari arang yang berkombinasi dengan kalium nitrat.

- Kalium nitrat.

Saat sumbu dilepas, kalium nitrat melepaskan oksigen yang semakin menyulut nyala api dari arang.

- Silikon.

Ketika arang dan kalium nitrat terbakar, unsur silikon berubah menjadi bubuk kaca mikro super panas bersuhu 13710o Celsius yang kemudian bercampur dengan senyawa lain dalam kaleng gas.

- Sukrosa atau gula.

Sukrosa yang meleleh pada suhu 185o Celsius membantu menguapkan senyawa kimia lain dari dalam kaleng gas air mata.

- Potasium klorat.

Potasium klorat adalah oksidator yang membantu menjaga arang terus terbakar.

Saat dipanaskan, potasium klorat melepaskan oksigen murni dalam jumlah besar dan juga terurai menjadi kalium klorida sebagai pemicu timbulnya asap dari bom gas air mata.

- Magnesium karbonat.

Magnesium karbonat berfungsi menjaga kadar pH gas air mata sedikit basa dan menetralisir senyawa asam dari kotoran kimia atau uap air.

Ketika dipanaskan, senyawa ini melepaskan karbon dioksida yang membantu menyebarkan gas air mata dalam jangkauan lebih luas.

- O-Chlorobenzalmalononitrile.

Senyawa ini menghasilkan sensasi terbakar di hidung, tenggorokan, dan kulit, menimbulkan air mata, dan mengacaukan saraf-saraf sensorik tubuh.

Dampak Gas Air Mata

Gas air mata memiliki efek yang berbahaya bagi manusia, terutama jika terkena konsentrasi yang tinggi dalam waktu singkat.

Gas ini dapat menimbulkan iritasi mata dan saluran pernapasan yang terjadi kurang lebih dalam 20–60 detik.

Gangguan mata meliputi nyeri, blepharospasm (kondisi dimana kelopak mata berkedip), fotofobia, konjungtivitis (mata merah akibat peradangan), injeksi scleral, edema periorbital (mata berkantung), eritema kelopak mata, dan lakrimasi (menghasilkan air mata).

Kandungan dalam gas air mata juga mungkin menyebabkan lecet kornea.

Pada saluran pernafasan, gas air mata yang terhirup menimbulkan rasa perih atau sensasi terbakar di hidung, sesak dan nyeri di dada, perih tenggorokan, sesak napas, batuk, bersin, dan kesulitan bernapas.

Air liur yang terkena gas juga dapat menyebabkan rasa sakit di ulu hati, mual, muntah, bahkan diare.

Jika dibiarkan, muntah atau diare menjadi parah serta menyebabkan ketidakseimbangan cairan elektrolit, asidosis (penumpukan asam dalam darah), syok, kejang, obtundasi (penurunan kesadaran) dan hipokal- aemia (kadar kalium yang rendah dalam darah).

Efek berbahaya dari gas air mata sebagian besar hilang dalam 10-30 menit jika korban segera diamankan di tempat terbuka.

Namun, batuk dan gangguan pernapasan dapat bertahan lebih lama.

Pengelihatan biasanya kembali normal lebih cepat tapi gangguan pada mata mungkin tahan lebih lama.

Rhinorrhoea (hidung berair) terjadi selama 12 jam, sakit kepala berlangsung hingga 24 jam, sedangkan eritema dermal (kemerahan pada kulit) umumnya reda dalam waktu 45–60 menit.

Cara Penanganan Jika Terkena Gas Air Mata

Penanganan awal terhadap korban adalah dengan membilas bagian tubuh yang terkena gas air mata dengan air larutan garam selama 10-20 menit.

Pertolongan untuk gangguan pernapasan umumnya dengan segera menghentikan paparan gas dan menghirup udara segar.

Pertolongan pada kulit terkena gas berupa dekontaminasi atau dicuci menyeluruh dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan kontaminasi dan menenangkan sensasi terbakar.

Gangguan pencernaan atau gejala gastrointestinal (gangguan saluran pencernaan) dapat sembuh sendiri.

Namun, jika muntah atau diare parahm korban gas air mata perlu perawatan penggantian elektrolit dan penanganan lebih lanjut dari dokter.

Gas air mata ternyata mengandung sejumlah zat berbahaya bagi manusia, terlebih jika terkena tubuh, dan bahkan mengancam keselamatan jiwa seseorang.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x