Keterkaitan Dinamika Selat Muria dengan Banjir Demak: Faktor Penyebab dan Dampak Lingkungan

21 Maret 2024, 10:14 WIB
Keterkaitan Dinamika Selat Muria dengan Banjir di Kabupaten Demak: Faktor Penyebab dan Dampak Lingkungan /Papermapx/YouTube

DEMAK BICARA - Meskipun tidak langsung terkait secara langsung, Selat Muria memiliki pengaruh terhadap risiko banjir Demak. Faktor-faktor seperti pasang laut, arus balik, dan perubahan ekosistem dapat memengaruhi tinggi muka air sungai di wilayah pesisir utara Pulau Jawa.

Kabupaten Demak, yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap banjir. Meskipun banjir Demak tidak secara langsung terkait dengan Selat Muria, namun dinamika lingkungan sekitar Selat Muria dapat memengaruhi risiko banjir di wilayah tersebut.

Salah satu faktor yang dapat memengaruhi risiko banjir adalah pasang laut. Selat Muria, sebagai saluran yang menghubungkan Laut Jawa dengan Laut Bali, dapat mempengaruhi tinggi muka air di pesisir utara Pulau Jawa. Saat terjadi pasang laut yang tinggi, genangan air laut dapat memperburuk situasi banjir di wilayah pesisir, termasuk Kabupaten Demak.

Baca Juga: Banjir Demak Masih Menggenangi Area Makam Sunan Kalijaga

Selain itu, arus balik dari Selat Muria juga memiliki dampak pada aliran sungai di sekitarnya. Saat terjadi kondisi pasang laut yang kuat, arus balik ini dapat menghambat aliran sungai, menyebabkan air sungai meluap dan memicu banjir di wilayah sekitarnya.

Perubahan ekosistem di sekitar Selat Muria juga dapat berkontribusi terhadap risiko banjir. Reklamasi pantai atau perubahan tata guna lahan dapat mengubah aliran air sungai dan drainase di wilayah sekitarnya, meningkatkan risiko banjir.

Terdapat beberapa kaitan yang dapat diidentifikasi antara banjir Demak dengan Selat Muria:

  1. Dampak pasang laut: Selat Muria dapat memengaruhi tinggi muka air di pesisir utara Pulau Jawa, termasuk wilayah Demak, terutama saat terjadi pasang laut yang tinggi. Jika banjir sungai bertepi dengan laut, pasang laut yang tinggi dapat memperburuk situasi dengan menyebabkan genangan air laut yang mencapai wilayah permukiman.

  2. Pengaruh arus balik: Arus balik dari Selat Muria juga dapat mempengaruhi aliran sungai di sekitarnya, terutama saat terjadi kondisi pasang laut yang kuat. Arus balik ini bisa menghambat aliran sungai, menyebabkan air sungai meluap dan memicu banjir di wilayah sekitarnya.

  3. Dampak keseimbangan ekosistem: Perubahan lingkungan di sekitar Selat Muria, seperti reklamasi pantai atau perubahan tata guna lahan, dapat memengaruhi aliran air sungai dan drainase di wilayah sekitarnya. Hal ini juga bisa berkontribusi terhadap meningkatnya risiko banjir.

Meskipun tidak ada hubungan sebab-akibat langsung antara banjir Demak dengan Selat Muria, namun kondisi geografis dan lingkungan sekitar Selat Muria memiliki pengaruh pada risiko banjir di wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Oleh karena itu, peran Selat Muria dalam dinamika hidrologis dan ekologi wilayah sekitarnya tetap menjadi perhatian dalam upaya mitigasi risiko banjir.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler