Network
DEMAK BICARA - Banjir besar kembali melanda Kota Demak, menyebabkan kerugian dan kekhawatiran di kalangan warga. Pada Minggu malam 17 Maret 2024, air mulai menggenangi wilayah pusat kota Demak setelah air dari Kali Jajar dan Sungai Tuntang meluap melewati batas kemampuan sistem drainase.
Jalan Sunan Kalijaga, yang mengarah ke Makam Kadilangu dan lingkungan pemakaman, sudah terendam air dengan ketinggian mencapai sekitar 30 cm. Di sekitar Alun-Alun depan Masjid Agung Demak, air juga mulai merendam kawasan tersebut. Jalan Sultan Fatah hingga kompleks pertokoan (Pecinan) juga tidak luput dari genangan air dengan ketinggian mencapai 30 hingga 40 cm.
Warga Kauman Gang L, yang berdekatan dengan Masjid Agung Demak, telah disarankan untuk mengungsi ke gedung Sekolah MTS yang terletak di kompleks Masjid Agung.
Baca Juga: Pemerintah Berpotensi Menjadi Pemilik Saham Terbesar PT Freeport Indonesia
Sementara itu, sebagian rumah di Kampung Kauman Utara yang berada di sekitar Sungai Tuntang juga sudah tergenang air, mencapai kedalaman 10 cm di dalam rumah.
Nonot, salah seorang warga Kauman Utara, menyatakan, "Luapan Sungai Tuntang sudah masuk ke dalam rumah dengan kedalaman 10 cm, bahkan kios-kios souvenir juga terkena dampak banjir. Semua sudah tertutup sejak pagi tadi."
Menanggapi kejadian ini, Siswanto mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang terbesar yang dialami oleh Kota Demak dalam 32 tahun terakhir. "Dulu pada tahun 1992, sudah pernah terjadi banjir bandang yang mirip dengan kondisi saat ini di pusat kota Demak. Semoga banjir ini cepat surut, apalagi ini bulan Ramadhan," ujarnya.
Baca Juga: Jersey Tim Nasional Indonesia Karya Erspo: Dari Kritik hingga Pujian
Pihak berwenang setempat telah melakukan upaya penanganan dan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir. Mereka juga terus memantau perkembangan situasi serta memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Diharapkan banjir ini segera surut dan tidak menimbulkan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Kota Demak.***
