DEMAK BICARA - Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai mengalami kondisi yang kondusif setelah dilanda banjir yang memaksa lebih dari 17 ribu warga mengungsi dan mengganggu arus lalu lintas.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan bahwa kondisi tersebut terbukti setelah semua pengungsi banjir Demak, yang berjumlah lebih dari 17 ribu orang, telah kembali ke rumah masing-masing.
"Arus kepulangan pengungsi terakhir dilakukan oleh 1.491 orang warga dari Desa Dukun, Sayung, Loireng, dan Wonoketinggal Kecamatan Karanganyar yang merupakan daerah tergenang banjir paling lama surut," ujarnya di Jakarta pada Kamis 28 Maret 2024.
Baca Juga: Sejarah Selat Muria hingga Teori Banjir Demak yang Viral di Masyarakat
Abdul menyebutkan bahwa banjir yang menggenangi permukiman mereka sudah surut, dan tinggal sekitar 10 sentimeter saja sore sebelumnya.
Selain itu, akses jalur Pantura Demak-Kudus hari ini sudah bisa dilalui kendaraan setelah sebelumnya terputus total akibat banjir.
Meskipun demikian, kendaraan belum dapat melaju dengan kecepatan normal karena aparat kepolisian masih menerapkan sistem buka tutup satu arah (contraflow) dari putaran JSP sampai Pasar Karanganyar.
Hal tersebut disebabkan oleh perbaikan aspal jalan yang rusak akibat banjir, terutama pada ruas jalan kilometer 44-45 dari arah Demak ke Kudus.