Network
Demak Bicara - Kisah Soegiarin, jurnalis yang gunakan morse untuk sebarkan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 tahun, tentu tidak terlepas dari mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang.
Semua masyarakat berjibaku dengan segenap tenaga yang mereka punya, semua waktunya, gagasan-gagasan terbaiknya, dan tidak sedikit harta yang dikeluarkan untuk perjuangannya meraih kemerdekaan, bahkan nyawa pun rela dikorbankan.
Para pahlawan yang memegang senjata, tenaga kesehatan yang siap sedia, dan kekuatan spiritual dari doanya para alim ulama menambah sempurna perjuangan para pahlawan saat itu.
Lebih dari itu, sesungguhnya masih ada peran yang juga sangat berjasa dalam kemerdekaan Republik Indonesia, yakni jurnalis.
Baca Juga: Beri Pesan Kemuliaan, Anies Baswedan Namai Blok Pemakaman Syuhada dan Santo Yosef - Arimatea
Jurnalis memeran bagian penting dalam kemerdekaan, di tangannyalah ajakan-ajakan semangat digelorakan, hingga ketika Indonesia berhasil meraih kemerdekaan perannya pula berita itu dapat didengar di seluruh penjuru dunia.
Sabtu, 14 Agustus 2021 di pemakaman umum Bergota Semarang, terlihat seorang kakek berpakaian rapi berdiri di kompleks tempat pemakaman umum tersebut.
Namanya Soegiarno, usianya sudah menginjak 92 tahun. Di bawah tempatnya berdiri, terdapat sejumlah makam yang sangat sederhana, layaknya makam masyarakat umum lainnya.
