Menurutnya, ini adalah bagian dari kultural bangsa Indonesia yang tidak bisa dilepaskan.
"Ini kultural, semua daerah pasti punya sendiri-sendiri. Ada nilai-nilai luhur yang bisa dilakukan. Kita boleh bicara modern, kekinian dengan referensi buku-buku baru. Tapi kita mesti punya kepribadian dalam kebudayaan," kata dia.
Bahkan lanjut dia, nilai-nilai ini tidak hanya dimiliki bangsa Indonesia. Di Jepang, jika ada pembangunan apapun pasti ada ritual dan upacara seperti laiknya di Indonesia.
"Kalau orang Jawa mau buat rumah, di atasnya ada pisang, beras, bendera merah putih. Itu tradisi. Di Jepang juga sama, mau buat bendungan, buat gedung itu ada ritual dan upacaranya. Jadi nggak usah mikir soal apakah ini klenik atau tidak, ini soal kultural dalam bingkai persatuan," ujar dia.
Belakangan diketahui, tanah yang diambil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berasal dari Gunung Tidar, Kota Magelang.
Gunung Tidar bagi orang-orang Jawa khususnya selama ini meyakini menjadi puser Pulau Jawa, bahkan Bumi.
Gunung ini cukup sakral dan penuh sejarah hingga menjadi lokasi yang penting bagi kebudayaan Jawa.
Selain itu air yang diambil Ganjar Pranowo berasal dari mata air atau Sendang Bancolono, dai lereng Gunng Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.