Dua Kali Pesawat Tempur Latih T50i Golden Eagle TNI AU Jatuh, Pakah Masih Layak Terbang? Simak Penjelasanya

- 19 Juli 2022, 10:08 WIB
Pesawat latih jenis T-50i Golden Eagle / foto  PMJNEWS
Pesawat latih jenis T-50i Golden Eagle / foto PMJNEWS /Uma Farhan/Subangtalk

DEMAK BICARA - Telah terjadi kembali pesawat tempur latih T50i Golden Eagle jatuh di Blora Jawa Tengah, ini merupakan dua kalinya pesawat tersebut mengalami kecelakaan.

Kecelakaan pesawat tempur latih T50i Golden Eagle ini semakin menambah daftar jatuhnya pesawat TNI AU, banyak pertanyaan apakah pesawat tempur tersebut masih layak untuk terbang? simak penjelasanya dalam artikle ini.

Diketahui bersama bahwa saat ini pesawat tempur latih T50i Golden Eagle merupakan yang kedua kali mengalami jatuh setelah sebelumnya pernah juga terjadi kecelakaan di Yogyakarta 20 Desember 2015 lalu.

Baca Juga: Peringatan Dini Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Selasa, 19 Juli 2022 Cerah Berawan Sebagian Kota Indonesia

Pesawat tempur jenis T50i Golden Eagle tersebut merupkan pesawat bikinan Korea Selatan, sama seperti pesawat Boramae yang saat ini menjadi projek bersama dengan Indonesia.

Jatuhnya pesawat tempur jenis T50i Golden Eagle terjadi di Blora pada Senin 18 Juli 2022 sekitar jam 19.20 WIB, dan menambah daftar kecelakaan untuk pesawat jenis tersebut.

Pesawat tempur T50i Golden Eagle yang jatuh di Blora merupakan pesawat yang bermarkas di Lanud Iswahyudi Madiun.

Saat itu T50i yang di piloti oleh Lettu Allan Safitra Indera W jatuh di wilayah Desa Nginggil, Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

T50i Golden Eagle tersebut sedang melakukan latihan rutin terbang malam diatas wilayah Madiun dan Blora.

Namun naas pesawat jatuh diarea persawahan dan hingga berita ini diturunkan belum diketahui ada korban meninggal atau tidak.

Sementara itu kecelakaan pertama t50i Golden Eagle terjadi saat acara kedirgantaraan di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta 20 Desember 2015.

T50i Golden Eagle sebuah ppesawat tempur yang diimpor Indonesia dari Korea Selatan ini jatuh di pinggiran Bandara Adisucipto sekitar pukul 09.40 WIB.

Kecelakaan pesawat tempur latih T50i Golden Eagle ini menewaskan dua pilot senior Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi.

Kejadian kecelakaan pesawat tempur ini terjadi saat T-50i yang dipiloti Marda menukik ke bawah beberapa saat setelah melakukan manuver terbang rendah di atas ribuan pengunjung.

Namun pesawat sepertinya gagal naik lagi dan akhirnya menghujam tanah hingga meledak dan terbakar di pinggiran Lanud Adi Sucipto.

Kedua pilot gagal eject atau keluar dari kursi pelontar pesawat yang akhirnya ikut jatuh bersama pesawat yang hancur di tanah.

Kini yang menjadi pertanyaan adalah masih amankah T50i Golden Eagle bikinan Korea Selatan ini untuk diterbangkan oleh para pilot kebanggaan TNI AU.

Baca Juga: Daisuke Sato Sebut Kemenangan Telak Persib Bandung Bukan Hal Penting, Ada yang Krusial dalam Taktik Tim

Dengan track record jatuh sebanyak dua kali dalam rentang 7 tahun dari kecelakaan pertama dan umur pesawat yang masih baru, apakah pesawat ini aman untuk pilot TNI AU.

Pastinya TNI AU selalu memberikan perawatan yang maksimal atas pesawat tempur yang dimilikinya baik yang buat latihan maupun untuk operasi tempur.

Dengan kejadian ini maka dua kali kecelakaan pesawat tempur T50i Golden Eagle patut menjadi catatan bagi TNI AU atas keamanan pesawat latih tempur T50i Golden Eagle ini.

Saat di konfirmasi dan ditanya lewat aplikasi WA ke Kadispenau, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah soal apakah pesawat tempur latih T50i Golden Eagle yang lainnya akan di grounded sementara, namun belum ada jawaban dari yang bersangkutan hingga berita ini diturunkan.

Pesawat KF-21 Boramae
Pesawat KF-21 Boramae /Defence Security Asia
Kabar KF-21 Boramae

Kabar terpisah adalah soal pesawat tempur Boramae yang merupakan pesawat tempur kolaborasi Korea Selatan dan Indonesia.

Dilansir dari ZonaJakarta.com kabar Boramae saat inis edang dalam tahap pengujian terbang untuk prototype nya.

Indonesia diketahui turut serta sumbang dana untuk membangun jet tempur ini.

Dengan ikut andilnya Indonesia dalam program pengembangan KF-21 Boramae juga membuktikan bahwa kemampuan anak-anak bangsa sangat kompeten.

Dalam pengembangan jet tempur KF-21 Boramae, setidaknya ada 1.600 insinyur yang dikerahkan dan tentu saja sebagian datang dari Indonesia.

Menurut rencana, prototipe pertama dari Boramae akan melakukan penerbangan perdananya 19 Juli.

Informasi itu dilaporkan oleh Kim Tae-hoon, ialah seorang reporter pertahanan yang berspesialisasi dalam pertahanan dari news.sbs.co.kr.

Seperti yang dilaporkan laman tersebut bahwa KF-21 Boramae sudah melewati banyak pengujian selama lebih dari satu tahun.

Sebut saja uji getaran tanah, kompatibilitas mesin/pesawat, kontrol penerbangan, sistem bahan bakar, dan uji luncur di darat.

Kim Nam-shin selaku Ketua Tim Manajemen Proyek KAI KF-X pun mengungkapkan apabila pengujian sudah dilakukan, maka pesawat siap terbang.

Jika lolos uji terbang empat tahun, Korea Selatan berencana untuk memproduksi 120 unit secara massal mulai 2026, memasoknya ke Angkatan Udara, dan menantang pasar global.

KF-21 Boramae akan lakukan uji terbang pertama di 19 Juli 2022
KF-21 Boramae akan lakukan uji terbang pertama di 19 Juli 2022 / Newsis
Jatah untuk Indonesia

Seperti yang sudah disebutkan di atas, proyek pengembangan KF-21 Boramae adalah hasil kolaborasi Korea Selatan dengan Indonesia.

Dengan Jakarta menyumbang 20 persen biaya pengembangan untuk berpartisipasi dalam program pengembangan jet tempur generasi 4.5 ini.

Korean Aerospace Industries (KAI) selaku pengembang yang bertanggung jawab membangun F-22 versi Asia, karena desain yang mirip dengan generasi kelima Lockheed Martin.

Rencananya, KAI akan membangun empat prototipe berkursi tunggal dan dua prototipe dengan dua kursi, mengutip Defence Security Asia.

Jika semua uji terbang lancar, produksi KF-21 akan ditandatangani pada tahun 2024 dan dikirim ke Angkatan Udara Korea Selatan mulai 2026.

Sebagai negara yang ikut andil, Indonesia akan mendapatkan 40 unit KF-21 Boramae, Defence Security Asia melaporkan. ***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x