Selanjutnya, Kiranamaya yang memiliki arti bercahaya dan terang akan menampilkan beragam video mapping serta tatanan instalasi seni cahaya dengan teknologi pencahayaan, interaktif, dan arsitektural.
Visaraloka, berarti ruang yang terus berekspansi, menjadi wadah bagi seniman multimedia dan interdisipliner menggunakan berbagai macam teknologi.
Terakhir, Virama yang memiliki arti matahari terbenam atau senja menampilkan penampilan beberapa musisi di panggung utama, Lumbini dan Akshobya.
Sejumlah musisi papan atas Indonesia turut meramaikan Indonesia Bertutur 2022, seperti Tulus, Ardhito Pramono, Letto, dan masih banyak lainnya.
Festival ini terbuka untuk umum dan bersifat gratis.
Indonesia Bertutur 2022 berfokus menggali sepuluh mahakarya Nusantara sepanjang prasejarah hingga era majapahit dengan memanfaatkan kekayaan intelektual budaya bangsa dan nilai universal pada warisan cagar budaya.***