Gawat! Krisis Nasional Justru Warnai Sejumlah Negara Peserta Piala Dunia 2022

23 November 2022, 18:51 WIB
Gawat! Krisis Nasional Justru Warnai Sejumlah Negara Peserta Piala Dunia 2022 /Vidio/

DEMAK BICARA – Sejumlah tim peserta Piala Dunia 2022 Qatar harus berjuang di tengah krisis nasional yang melanda negara mereka.

Total 31 tim nasional, peserta Piala Dunia 2022, selain Qatar sebagai tuan rumah, mungkin berada jauh dari tanah mereka.

Namun, krisis nasional yang melanda negara mereka tidak bisa dipungkiri ikut mewarnai perjuangan ke-32 peserta Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Keren! Raja Salman Umumkan Libur Nasional untuk Arab Saudi Usai Menang dari Argentina di Piala Dunia 2022 Qata

Krisis Kemanusiaan di Iran

Hingga saat ini, warga Iran masih bersitegang dengan pemerintah atas protes kesetaraan untuk kaum wanita yang dibatasi negara.

Krisis ini berawal dari kematian Mahsa Amini (22) setelah ditangkap polisi moral di Tehran akibat tidak mematuhi aturan berbusana untuk wanita Iran.

Ratusan warga Iran menjadi korban akibat upaya protes yang terus diserukan.

Kejadian itu ikut menyeret timnas Iran saat demonstran membawa protes ini ke Qatar.

Sejumlah warga Iran yang menonton Piala Dunia 2022 menunjukkan protes mereka lewat poster dan yel-yel.

Parahnya, demonstran menuduh timnas berpihak pada tindakan keras Teheran terhadap pengunjuk rasa dan mengancam pemain bola Iran.

Hal ini tidak ayal membuat Carlos Queiroz pelatih tim Piala Dunia Iran marah.

Ia meminta agar warga Iran tidak mempolitisasi timnya dan membiarkan mereka fokus pada turnamen.

Baca Juga: Alasan Argentina Kalah dari Arab Saudi di Piala Dunia 2022 Qatar, Mau Menghindar dari Brazil?

“Bagi mereka yang datang untuk mengganggu tim dengan isu-isu yang tidak hanya tentang opini sepak bola, mereka tidak diterima karena para pemain kami hanyalah para pemain sepak bola biasa,” seru Queiroz.

“Biarkan anak-anak bermain gim. Karena ini yang mereka cari. Mereka ingin mewakili negara, mewakili rakyat, seperti tim nasional lainnya yang ada di sini. Dan semua tim nasional, ada masalah di rumah,” tambahnya.

Sementara itu, timnas Iran menunjukkan cara sendiri untuk mendukung protes di negaranya.

Ehsan Hajsafi, kapten timnas Iran, mengatakan dengan hati-hati bahwa timnya mendukung dan bersimpati dengan warga mereka.

Untuk menunjukkan solidaritas dengan para pengunjuk rasa, timnas Iran menolak menyanyikan lagu kebangsaan Iran sebelum pertandingan dan meredam perayaan dua gol mereka di laga lawan Inggris pada 21 November kemarin.

Timnas Iran juga pernah sengaja memakai jaket hitam untuk menutupi seragam mereka sebelum pertandingan berlangsung.

Krisis Politik di Brazil

Jersey kuning yang dikenal dengan sebutan “jersey canarinho” merupakan identitas timnas Brazil.

Namun, warga mulai meninggalkan seragam itu sejak Juni 2018.

Hal ini terjadi akibat partai sayap kanan di Brazil menggunakan baju kuning canarinho dan bendera nasional untuk tujuan politik.

Ribuan pendukung Presiden Jair Bolsonaro memadati Pantai Copacabana di Rio de Janeiro dan kota-kota lain dengan memakai baju kuning sebagai bagian dari kampanye jelang pemilu Oktober atau sebulan sebelum Piala Dunia 2022 Qatar.

Hasil pemilu menunjukkan warga Brasil memilih Luiz Inácio Lula da Silva sebagai presiden baru negara itu.

Pemilu putaran kedua antara keduanya diyakini sebagai pemilihan paling memecah belah dalam sejarah Brazil yang diwarnai masalah kekhawatiran kekerasan politik, korupsi, peningkatan kemiskinan, dan nasib hutan hujan Amazon.

Jersey kuning Brazil memang sering digunakan untuk simbol politik maupun demonstrasi oleh warga.

Krisis Ekonomi di Argentina

Jutaan warga Argentina mengalami kesulitan ekonomi selama setahun terakhir.

Krisis ekonomi yang berkepanjangan menghancurkan nilai peso Argentina dan membuat tingkat inflasi tahunan melonjak hingga 88 persen pada bulan Oktober.

Perjuangan Messi dkk. di Piala Dunia 2022 Qatar memuci antusiasme tinggi warga Argentina dan menjadi harapan atas kehidupan yang lebih baik di sana.

Piala Dunia 2022 Qatar berlangsung hingga 18 Desember 2022 mendatang.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler