Menurutnya, kejadian terjadi karena tidak ada ruang yang cukup luas dan jalan yang cukup besar untuk orang bergerak.
Suatu hal yang muncul mendadak sehingga memicu pergerakan semua orang ke arah yang sama juga dapat menyebabkan kerumunan.
Di suatu acara yang terencana, kerumunan bisa membahayakan jika pihak penyelenggara tidak memiliki sistem manajemen kerumunan yang baik, seperti memberikan peringatan sebelum kerusuhan terjadi.
Penyebab Orang Tewas di Tengah Kerumunan
Menurut Still, tekanan dalam kerumunan menyebabkan orang jatuh dan sulit bernapas.
“Saat orang berjuang untuk bangun, lengan dan kaki terpelintir. Pasokan darah mulai berkurang ke otak,” ujarnya.
Still menjelaskan, “Dibutuhkan 30 detik sebelum orang itu kehilangan kesadaran. Sekitar enam menit, ia akan mengalami asfiksia kompresif atau restriktif. Itu yang umumnya dikaitkan sebagai penyebab kematian. Bukan tertekan, tetapi mati lemas.”
Prof. Martyn Amos, pakar kerumunan dan profesor ilmu komputer dan informasi di Universitas Northumbria, menyetujui hal ini.
“Ketika seseorang tertekan dalam kerumunan, tulang rusuknya tidak dapat mengembang untuk menarik oksigen ke paru-paru dan akhirnya ia mati lemas,” jelasnya.