Perubahan Iklim Semakin Parah, Ahli Perkirakan Gletser di Seluruh Bumi Hilang Tahun 2025!

- 10 November 2022, 15:22 WIB
Perubahan Iklim Semakin Parah, Ahli Perkirakan Gletser di Seluruh Bumi Hilang Tahun 2025!
Perubahan Iklim Semakin Parah, Ahli Perkirakan Gletser di Seluruh Bumi Hilang Tahun 2025! /Corpo Nazionale Soccorso Alpino e Speleologico/Handout via REUTERS

DEMAK BICARA – Sejumlah ahli memperkirakan gletser di seluruh Bumi akan hilang di tahun 2025 seiring perubahan iklim yang semakin parah.

Saat ini, masih banyak permukaan Bumi yang tertutup es gletser, contohnya di Dolomites di Italia, Taman Yosemite dan Yellowstone di Amerika Serikat, dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania.

Namun, UNESCO melaporkan bahwa gletser itu akan hilang pada tahun 2050 karena kenaikan suhu akibat pemanasan global.

UNESCO badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang memantau sekitar 18.600 gletser di 50 Situs Warisan Dunia, mengatakan bahwa sepertiga dari gletser itu akan hilang pada tahun 2050.

Baca Juga: Perbaikan Terus Dilakukan, Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia akan Rilis Rekomendasi Pasca Tragedi Kanju

Sementara dua per tiga sisanya akan selamat jika kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius.

Sekitar 50 persen dari gletser ini hampir seluruhnya akan hilang pada 2100.

UNESCO menyatakan bahwa studi tersebut “Menunjukkan bahwa penyusutan gletser ini semakin cepat sejak tahun 2000 karena emisi CO2, yang merupakan suhu pemanasan”.

Gletser Warisan Dunia atau World Heritage Glaciers, seperti yang didefinisikan oleh UNESCO, mewakili sekitar 10 persen dari area gletser dunia dan termasuk beberapa yang paling terkenal di dunia.

Jika gletser ini hilang, akan ada dampak yang sangat kelihatan karena merupakan titik fokus untuk pariwisata global.

Baca Juga: Kenapa Tanggal 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan?

Menurut Tales Carvalho penulis utama laporan UNESCO tersebut, gletser Warisan Dunia kehilangan rata-rata sekitar 58 miliar ton es setiap tahun atau setara dengan volume tahunan air yang digunakan di Prancis dan Spanyol bersama-sama.

Es yang mencair berkontribusi pada hampir 5 persen kenaikan permukaan laut secara global.

Carvalho mengatakan, tindakan perlindungan yang paling penting untuk mencegah gletser besar di seluruh dunia mencair adalah dengan mengurangi emisi karbon secara drastis.

Untuk itu, UNESCO merekomendasikan bahwa otoritas lokal harus menjadikan gletser sebagai fokus kebijakan dengan meningkatkan pemantauan dan penelitian serta menerapkan langkah-langkah pengurangan risiko bencana.

Hal ini sangat penting dilakukan mengingat penyusutan gletser terus terjadi dan tidak terhindarkan dalam waktu dekat,

“Saat danau gletser terisi, mereka dapat meledak dan dapat menyebabkan bencana banjir di hilir,” kata Carvalho.

Negara-negara dunia juga berjanji untuk menjaga pemanasan global maksimal 1,5 C.

“Laporan ini adalah seruan untuk bertindak,” tegas Audrey Azoulay Kepala UNESCO sebelum KTT iklim COP27 di Mesir.

“Hanya (dapat dilakukan) pengurangan tingkat emisi CO2 yang cepat untuk menyelamatkan gletser dan keanekaragaman hayati luar biasa yang bergantung padanya. COP27 akan memiliki peran penting untuk membantu menemukan solusi untuk masalah ini,” pungkasnya.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x