Network
DEMAK BICARA - Krisis kemanusiaan di Gaza Palestina mencapai titik kritis dengan eskalasi kebrutalan Israel yang mengakibatkan genosida besar-besaran terhadap warga tak bersalah.
Sejarah berawal pada abad ke-19, ketika pengungsi Yahudi datang ke Palestina setelah melarikan diri dari teror Nazi yang mengancam kehidupan mereka.
Pada awalnya, kedatangan pengungsi Yahudi disambut hangat oleh warga Palestina yang hidup damai. Mereka memberikan tempat tinggal, makanan, pengobatan, dan pekerjaan kepada pengungsi, menganggap mereka sebagai orang-orang yang terzolimi.
Baca Juga: Sejarah Singkat Israel, Baca Hanya 1 Menit Untuk Ketahui Apa Itu Israel
Palestina merupakan negara kedaulatan yang menjadi rumah bagi tiga agama besar yakni Islam, Kristen, dan Yahudi yang hidup berdampingan dengan damai.
Namun, ketika paham zionis Yahudi muncul, keharmonisan itu runtuh. Pengungsi Yahudi di Palestina mulai mengejar tujuan mendirikan negara Yahudi, Israel, di tanah Palestina. Hasrat ini memicu konflik yang merenggut banyak nyawa warga Palestina yang tidak bersalah.
Selama 75 tahun terakhir, Israel terus melakukan tindakan kejam terhadap warga Palestina, mengabaikan hak asasi manusia dan merampas tanah mereka.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Pneumonia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Pada 7 Oktober 2023, kebrutalan Israel mencapai puncaknya dengan dimulainya genosida besar-besaran terhadap warga Gaza Palestina. Serangan brutal ini telah mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat Palestina yang tidak bersalah.
