PBB Menyoroti Kekerasan, Korupsi, dan Kekacauan di Haiti

- 29 Maret 2024, 13:32 WIB
 PBB Menyoroti Kekerasan, Korupsi, dan Kekacauan di Haiti
PBB Menyoroti Kekerasan, Korupsi, dan Kekacauan di Haiti /

DEMAK BICARA - Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dirilis pada Kamis 28 Maret 2024 mengungkapkan situasi yang mengkhawatirkan di Haiti, di mana masyarakatnya sangat dirampas hak-hak asasinya karena lembaga-lembaga negara berada dalam kondisi hampir kolaps.

Menurut laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB, korupsi, impunitas, dan kurangnya tata kelola yang baik, yang semakin diperparah oleh meningkatnya tingkat kekerasan dari geng-geng, telah merusak supremasi hukum dan hampir membuat lembaga-lembaga negara tidak berfungsi.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menekankan perlunya menangani ketidakamanan sebagai prioritas utama untuk melindungi masyarakat dan mencegah lebih banyak penderitaan di Haiti.

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza meningkat menjadi 32.552 Orang, Ditengah Serangan Israel yang Terus Berlanjut

"Melindungi institusi-institusi yang vital bagi supremasi hukum juga sangat penting karena mereka telah diserang sampai ke akar-akarnya," tambahnya.

Laporan tersebut menegaskan bahwa hanya meningkatkan keamanan tidak akan memberikan solusi jangka panjang. Yang diperlukan adalah kebijakan yang bertujuan memulihkan supremasi hukum dan mencegah kekerasan di masa depan.

Turk juga menyerukan penerapan embargo senjata yang lebih efektif, mengingat bahwa senjata masih terus berdatangan meskipun situasi di lapangan sangat mengerikan.

Baca Juga: Israel Tetap Menyerang Gaza Meskipun DK PBB Menyerukan Resolusi Gencatan Senjata Selama Bulan Ramadhan

Haiti telah dilanda konflik internal sejak pertengahan 2021, ketika geng-geng bersenjata mengambil alih infrastruktur dan menyebabkan kekacauan dengan serangkaian kekerasan dan perebutan wilayah. Akibatnya, bantuan medis menjadi sulit diakses dan kelaparan melanda karena persediaan makanan yang hampir habis.

Laporan PBB mencatat bahwa kerusuhan yang dilakukan oleh geng-geng pada 18 Maret menargetkan lingkungan kelas atas yang sebelumnya damai di ibu kota negara itu, menyebabkan setidaknya belasan orang tewas.

Jumlah korban jiwa dan korban luka-luka akibat kekerasan oleh geng-geng meningkat tajam pada tahun 2023, dengan 4.451 orang tewas dan 1.668 orang terluka, menurut kajian PBB.

Peningkatan jumlah korban juga terjadi pada tiga bulan pertama tahun 2024, dengan 1.554 orang tewas dan 826 orang terluka hingga 22 Maret 2024.

Situasi di Haiti semakin memburuk, dengan ribuan orang tewas dalam konflik dan ratusan ribu lainnya meninggalkan negara tersebut dalam pencarian perlindungan dan keamanan yang lebih baik.

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x