Perayaan-Perayaan Malam Satu Suro di Nusantara, Ternyata Tidak Hanya Dirayakan Warga di Tanah Jawa

29 Juli 2022, 20:53 WIB
Pengertian Malam Satu Suro, Asal Kata dan Daerah Mana Saja yang Merayakannya /Pemkot Surakarta

DEMAK BICARA – Malam satu Suro ramai dirayakan oleh masyarakat Nusantara.

Masyarakat merayakan malam satu Suro yang bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram melalui berbagai ritual dan tradisi kirab.

Di Jawa, keraton rutin mengadakan perayaan malam satu Suro lewat kirab atau arak-arakan.

Baca Juga: Intip 5 Film yang pernah Digarap Fajar Nugros yang Ulang Tahun ke 43 Hari Ini, Sukses dengan Refrain

Kirab kebo bule di Keraton Surakarta dan kirab benda pusaka di Yogyakarta merupakan perayaan malam satu Suro yang terkenal.

Malam satu Suro bertepatan dengan tahun baru Islam juga dirayakan oleh umat Islam se-Indonesia.

Tidak hanya masyarakat Jawa Tengah dan DIY, daerah lain di Indonesia juga merayakan tahun baru Islam ini dengan tradisi masing-masing suku budaya.

Simak perayaan-perayaan malam satu Suro yang terjadi di berbagai daerah Indonesia.

1. Kirab Kebo Bule Keraton Surakarta.

Kebo bule salah satu hewan yang dianggap keramat oleh masyarakat Surakarta karena merupakan hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II hadiah dari Kyai Hasan Besari, Tegalsari Ponorogo.

Hingga sekarang, keturunan kebo bule secara turun-temurun digunakan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet.

Kebo bule ikut diarak selama malam satu Suro, bahkan kotorannya menjadi rebutan karena dianggap membawa berkah oleh warga.

2. Kirab Benda Pusaka Keraton Ngayogyakarta.

Baca Juga: Darurat Pelecehan Seksual! Sebuah Aksi Pelecehan Seksual di Taksi Online Terekam Kamera Penumpang

Keraton Kasultanan Yogyakarta merayakan malam satu Suro melalui kirab benda pusaka. Keris, kereta kencana, dan beda pusaka lain akan diarak keluar keraton.

Di belakangnya, abdi dalem keraton dan hasil kekayaan alam berbentuk gunungan ikut diarak mengelilingi benteng keraton.

Tradisi mubeng benteng atau memutari benteng dilakukan melalui jalan kaki memutari benteng searah dan berlawanan arah dengan jarum jam.

Peserta harus diam saat memutari benteng sejauh lima km sebanyak tiga kali atau lebih yang penting jumlahnya ganjil.

Pihak keraton dan pemerintahan Yogyakarta juga biasa mengadakan tirakatan dan pertunjukan wayang untuk para warga.

3. Tradisi Ngumbah Keris.

Warga Blora merayakan satu Suro dengan mencuci keris atau benda peninggalan nenek moyang.

Masyarakat percaya peninggalan itu berkekuatan gaib dan harus dibersihkan agar tetap melindungi pemiliknya.

4. Perayaan Umat Budha di Desa Prigi.

Tidak hanya umat Islam, umat Budha di Desa Prigi Jawa Timur juga merayakan malam satu Suro.

Mereka memberi umat Islam ketan sebagai ucapan terima kasih atas pemberian ketan oleh umat Islam pada bulan puasa.

Umat Budha Desa Prigi akan berpuasa sampai malam sebelum 1 Suro dan berhenti beraktivitas selain ibadah.

Pada satu Suro, mereka berziarah ke makam leluhur sambil menaburkan bunga, dan membaca paritta. Setelah itu, mereka beribadah di Vihara.

Sepulang dari ibadah, umat Budha dan Islam berkeliling desa untuk bersilaturahmi.

5. Tradisi Kungkum di Semarang

Ritual Kungkum dilakukan dengan cara berendam di Sungai Tugu Sueharto, Semarang pada malam satu Suro.

Tujuan tradisi ini untuk mensucikan kotoran rohani dan jasmani.

6. Tradisi Bubur Suro di Jawa Barat

Tradisi Bubur Suro terbuat dari beras, santan, garam, jahe, dan sereh. Bubur ini dihiasi topping serpihan jeruk bali, butiran delima, irisan ketimun, daun kemangi, serta tujuh jenis kacang seperti kacang tanah, kacang mede, kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tholo, dan kacang bogor.

Selain bubur Suro, disajikan kembar mayang, sirih, dan keranjang berisi aneka buah.

Semua elemen tradisi ini berjumlah tujuh rupa untuk merefleksikan kesungguhan tekad menjalani tahun depan.

7. Bubur Jepe Suro di Sulawesi.

Masyarakat Takalar, Sulawesi Selatan membuat bubur Jepe Suro (bubur Muharram) untuk mendatangkan rezeki berlimpah.

8. Kanji Asyura di Aceh.

Di Aceh, perayaan tahun baru Islam yang bertepatan dengan satu Suro dilakukan dengan membuat Kanji Asyura dari beras, susu, kelapa, gula, buah-buahan, kacang tanah, papaya, delima, pisang dan akar-akaran.

Setelah membaca doa, kanji Asyura dibawa ke masjid dan jalan untuk dibagikan ke warga.

9. Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat.

Mayarakat Pariaman mengarak tiruan kuda bersayap bernama buraq yang membawa kotak kayu di punggung.

10. Tabut di Provinsi Bengkulu

Tabut dilaksanakan agar terhindar dari segala kerusakan dan menolak balak (bencana).

Bagi masyarakat Jawa yang merantau ke Bengkulu, tahun baru Islam dilaksanakan ritual Suroan.

Setiap keluarga membawa nasi Takir Pelontang sesuai jumlah anggota keluarga ditambah satu ke masjid sebagai rasa syukur atas rahmat untuk rumah mereka.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler