Hukum Umat Islam Menjawab Salam dari Orang Nonmuslim, Boleh atau Tidak?

13 Januari 2023, 08:35 WIB
Ilustrasi bersalaman /Pixabay/un-perfekt/

DEMAK BICARA – Bagaimana hukum bagi umat Islam yang menjawab salam dari nonmuslim?

Allah SWT memastikan manusia akan berhubungan dengan manusia lain semasa hidup melalui firman-Nya dalam surah Al Hujurat ayat 13.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)

Baca Juga: Doa Nabi Muhammad Memohon Rezeki yang Halal, Ilmu Bermanfaat dan Amalan yang Diterima

Semasa hidup, Allah SWT membolehkan umat-Nya berteman dengan orang nonmuslim dan bahkan memerintahkan agar hamba-Nya berbuat baik dengan orang lain yang berbeda agama.

“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. al-Mumtahanah [60]: 8)

Hukum Membalas Salam dari Orang Nonmuslim

Dalam bermasyarakat, baik umat Islam maupun nonmuslim pasti saling bertukar salam.

Lalu, apa hukum bagi umat Islam yang menjawab salam dari nonmuslim?

Menurut Majelis Tarjih lembaga fatwa Islam di bawah Muhammadiyah, kaum Muslim sebaiknya membalas salam nonmuslim dengan bacaan “wa’alaikum” atau “alaikum”.

Baca Juga: Doa Waktu Pagi Memohon Ilmu yang Bermanfaat, Rezeki yang Halal dan Amalan yang Diterima

Balasan ini seperti yang tertuang dalam hadis Rasulullah SAW.

Dari Anas bin Malik ra., bahwa Nabi SAW bersabda, “Apabil ahli kitab mengaucapkan salam padamu sekalin, maka ucapkanlah wa alaikum.”

Selain itu, ada juga dalil dari Aisyah ra.

Aisyah berkata, “Sekelompok orang Yahudi meminta izin kepada Rasulullah, mereka berkata: as-Samu ‘alaikum (semoga engkau mati). Aisyah mengatakan, ‘bahkan kematian dan laknat untuk kalian.’

Rasulullah berkata kepada Aisyah, ‘Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai keramahan dan kelemahlembutan dalam segala hal.’ Aisyah merespon, ‘Apakah engkau tidak dengar apa yang mereka katakan wahai Rasulullah.

Rasulullah menjawab, ‘iya, dan telah ku jawab “wa alaikum”.

Berdasarkan dalil tersebut, umat Islam baiknya menjawab “wa’alaikum” atau “alaikum” saat mendapatkan salam dari orang nonmuslim.

Baca Juga: Ada Mie Gacoan dan Mixue, Hati-hati 7 Merek Ini Belum Bersertifikat Halal MUI, Simak Syarat dan Cara Ceknya

Sementara itu, Allah SWT membolehkan orang Islam dan nonmuslim menjalin pertemanan.

Namun, meski umat Islam boleh menjalin pertemanan dengan nonmuslim, ada batasan yang harus diketahui.

Mereka dilarang berteman dengan nonmuslim yang memerangi agama Islam, serta mengusir atau membantu mengusir umat Nabi Muhammad SAW.

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. al-Mumtahanah [60]: 9)

Baca Juga: Apa Anjing Haram untuk Umat Islam Pelihara? Ini Kata Dr. Zakir Naik

Islam juga melarang umat-Nya melakukan tindakan-tindakan buruk kepada orang nonmuslim yang justru berpotensi mengakibatkan pelecehan terhadap ajaran Islam.

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. Al Anam: 108)***

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler