Gus Muwafiq : Saat ini Manusia Sampai di Titik Peradaban yang diimpikan Orang Zaman Dahulu

- 12 Agustus 2021, 07:17 WIB
Gus Muwafiq : Saat ini Manusia Sampai di Titik Peradaban yang diimpikan Orang Zaman Dahulu
Gus Muwafiq : Saat ini Manusia Sampai di Titik Peradaban yang diimpikan Orang Zaman Dahulu /Tangkap layar Youtube Pelindo III

Demak Bicara - Gus Muwafiq dalam acara virtual mengatakan bahwa saat ini manusia sampai di titik peradaban yang diimpikan orang zaman dahulu.

Hal itu disampaikan pada saat mengisi acara virtual 'Peringatan Satu Muharram, Istighatsah dan Doa Tolak Bala' Senin, 9 Agustus 2021.

Gus Muwafiq memaparkan bahwa teknologi saat ini sebenarnya sudah ada gambarannya di zaman para wali. Seperti pertemuan secara tidak langsung, jika sekarang disebut pertemuan virtual atau daring, maka dahulu para wali juga melakukan pertemuan tidak langsung dengan karomahnya di Pamijahan.

Baca Juga: Hapus Angka Kematian Dari Indikator Covid-19, Luhut : Ada Masalah Distorsi Dalam Input Data

“Sebenarnya, pertemuan secara tidak langsung sudah ada sejak zaman dahulu. Kalau sekarang pertemuan tidak langsung dapat dilangsungkan di hp atau komputer menggunakan kuota, kalau dulu para wali melakukan pertemuan tidak langsung di Pamijahan tapi menggunakan tirakat atau amalan tertentu,” ungkap kiai yang bernama lengkap KH Ahmad Muwafiq.

Ia menjelaskan bahwa saat ini manusia sampai di titik peradaban yang diimpikan oleh orang zaman dahulu. Dengan teknologi, manusia dipermudah dalam melakukan segala hal, seperti belajar, saling sapa dengan kerabat jauh, memesan barang, dan kegiatan lainnya.

Menurutnya, kemudahan tersebut dapat dinikmati oleh siapapun tidak memandang agama, suku, dan akhlak, semuanya dapat merasakan.

Baca Juga: Mal dibuka, Syaratnya Tunjukkan Vaksin. Ganjar : Nggak Fair!

“Allah memberikan akal kepada manusia untuk menjawab segala tantangan kehidupan, termasuk saat ini, kita dilarang bertemu karena Covid, ternyata manusia mampu cari terobosan agar bisa bertemu, ya dengan pertemuan seperti malam ini,” tutur Gus Muwafiq.

Gus Muwafiq menganalogikan teknologi saat ini dengan hardisk milik Allah, yaitu Lauhul Mahfudz yang berupa isi dari seluruh kehidupan manusia. Sementara kuota adalah hal yang dibutuhkan manusia, layaknya kuota rizki, kuota jodoh, dan kuota lainnya.

“Anak milenial saat ini paling sedikit menduplikasi lauhul mahfudz, apapun yang kita lakukan pasti ada record-nya,” tandasnya.

Baca Juga: BTS Siapkan Kado Kejutan Untuk 200 ARMY Dengan Zoom Meeting Bareng

Selain itu, Gus Muwafiq juga menambahkan, bahwa manusia dianjurkan saling bersapa dan mengirim doa.

“Kita diajarkan tentang saling mendoakan. Dengan kuota kita bisa kirim pesan doa, kirim foto. Tapi kalau nggak punya kuota ya cari kuota gratisan. Nah mencari kuota gratisan itu sama dengan bertawasul kalau dulu". jelasnya ***

Editor: Rizky Iqromullah

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah