Inggris memanfaatkan ini untuk membuat gerakan Ahmadiyah dengan Mirza sebagai nabinya.
Ajaran Mirza meyakini bahwa Allah SWT juga berpuasa, melaksanakan shalat, tidur, melakukan kesalahan, dan berjima’.
Mirza juga mengaku dialah nabi yang paling utama dari para nabi yang lain.
Mirza meninggal akibat sakit.
Mirza ‘Ali Muhammad Ridha Asy-Syairazi
Mirza ‘Ali itu orang Yahudi yang menyamar sebagai Muslim.
Ia tinggal di Iran dan berbaur di kalangan Syi’ah Imamiyah.
Pada 1844, Mirza Ali menyatakan diri sebagai nabi berjuluk “Albab” yang berarti pintu.
Artinya, pintu bagi kaum Syi’ah atau seluruh umat Islam yang akan menyatukan para umat dengan imam di akhir zaman.
Parahnya, ia lalu mengaku sebagai jelmaan Tuhan dengan ajaran Bahaiyah.