Network
DEMAK BICARA - Tanda-tanda penuh kegembiraan dan kesederhanaan segera menghiasi kehidupan masyarakat Indonesia dengan Lebaran yang mendekat. Dalam hitungan mundur menuju momen sakral tersebut, kaum Muslim di seluruh negeri mengantisipasi kehadiran bulan suci Syawal yang akan membawa bersamaan berkah dan kebahagiaan.
Menurut kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), tanggal 1 Syawal 1445 H diprediksi bertepatan dengan tanggal 10 April 2024. Dengan demikian, kaum Muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri, yang dikenal luas dengan nama Lebaran, pada tanggal tersebut.
Dalam kaitannya, hitungan mundur menuju momen puncak kegembiraan tersebut telah dimulai. Hari ini, Jum'at, 29 Maret 2024, tepat 12 hari lagi menyambut Lebaran 2024.
Baca Juga: Menjelang Lebaran 2024: Persiapan dan Hitung Mundur Tepat Dengan Link Google
Suasana persiapan pun semakin terasa di berbagai sudut negeri, dengan ritme kesibukan yang semakin meningkat.
Tradisi penuh makna dari persiapan Lebaran seperti membersihkan rumah, memasak hidangan khas, dan mempersiapkan pakaian baru, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia menjelang hari suci ini. Tak hanya itu, momen ini juga menjadi waktu bagi banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat, serta mempererat tali silaturahmi yang mungkin terputus selama beberapa waktu.
Namun, di tengah antusiasme akan momen kebersamaan ini, tantangan yang dihadapi pun tak luput dari perhatian. Pandemi yang masih melanda dunia memerlukan kewaspadaan ekstra dalam menjalani perayaan Lebaran. Protokol kesehatan yang ketat diharapkan tetap diperhatikan untuk menjaga keselamatan bersama, termasuk penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik.
Baca Juga: LINK Google Perhitungan Mundur Lebaran 2024, Persiapan Menuju Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Dalam menghadapi situasi ini, Kemenag RI dan pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar menjalankan ibadah dan merayakan Lebaran dengan penuh kehati-hatian. Kerjasama dari semua pihak diharapkan dapat menjaga momentum kebersamaan tanpa mengabaikan kepentingan kesehatan bersama.
