Dzikir Petang : Pengingat Nikmat Allah dan Ampunan

- 29 Juni 2024, 16:29 WIB
Ilustrasi - matahari terbenam waktu terbaik untuk mengamalkan dzikir petang.
Ilustrasi - matahari terbenam waktu terbaik untuk mengamalkan dzikir petang. /Pixabay/Hans Braxmeier/

DEMAK BICARA - Dzikir petang merupakan praktek spiritual dalam Islam yang dilakukan menjelang atau setelah matahari terbenam. Praktik ini memiliki nilai penting dalam meningkatkan dimensi spiritual seseorang, tidak hanya sebagai pengingat akan nikmat Allah sepanjang hari, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan ketenangan dan kesyukuran.

Saat senja yang damai, umat Muslim diajak untuk merefleksikan segala anugerah yang diberikan Allah selama hari itu melalui dzikir petang. Ini merupakan momen untuk menghargai serta memohon ampunan atas segala kesalahan yang mungkin terjadi.

Melalui dzikir ini, umat Muslim diingatkan untuk senantiasa bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah, mengingat kematian yang pasti akan datang, serta untuk memperbanyak amalan baik dan memohon ampunan-Nya. Dzikir petang bukan hanya sebagai rutinitas ibadah, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan dengan Allah dan memperkaya kehidupan rohani mereka.

Dengan mendalami dzikir ini, umat Muslim diharapkan dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup mereka.

Baca Juga: Doa Nabi Adam, Baca Walaupun Sekali Seumur Hidup Agar Dosa Diampunkan

Baca Juga: Petunjuk Praktis Sholat Sunnah Idul Adha : Bacaan Niat Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Dzikir Petang

1. Membaca Ayat Kursi

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَفَشْعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya : “Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”

2. Membaca Surat Al-ikhlas, Surat Al-falaq, Surat Annas masing-masing dibaca 3 kali.

Halaman:

Editor: Rika Rismayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah