Penampakan Jalan Tol Cipali KM 122 yang Ambles, Tanah Retak Tak Bisa Dilewati Kendaraan Hingga 1,5 Bulan

9 Februari 2021, 19:22 WIB
Petugas menyiapkan alat untuk memeriksa kondisi jalan tol yang ambles di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Km 122, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa 9 Februari 2021. /

DEMAK BICARA- Badan Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) KM 122 ambles dan mengalami penurunan. Kejadian tersebut sempat membuat arus lalu lintas menuju Jakarta menjadi terhambat.

Penurunan badan jalan tersebut dilaporkan petugas Tol Cipali dalam video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, badan jalan Tol Cipali KM 122 ambles sepanjang 20 meter dengan kedalaman 1 meter.

Retakan jalan cukup dalam dan patahan memakan seluruh lajur sekaligus sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

 

 

Sementara itu, Akun twitter resmi @ASTRATolCipali, selaku operator ruas jalan tol ini juga menuliskan saat ini di KM 122 arah Jakarta ada penutupan jalur dan diberlakukan contra flow.

 

Instagram @rtmcpoldajabar akun resmi Polda Jabar menginfokan diberlakukan contra flow dari KM 126 sampai 177 karena ada kerusakan jalan di titik jalan 122 arah Jakarta. Pengguna jalan harus berhati hati - dan ikuti arahan dari petugas.

"Ada di gangguan pada KM 122 terjadi anjlokan jalan yang akan diperbaiki, untuk itu kita melaksanakan contra flow mengalihkan jalan. Pengemudi harus hati hati dan menjaga jarak," kata perwakilan Polda Jabar dalam video, 9 Februari 2021.

 

Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali Agung Prasetyo melalui pesan tertulis yang diterima mengatakan perbaikan jalan yang ambles diperkirakan sampai 1,5 bulan, untuk sementara kendaraan yang melintas di daerah itu dilakukan lawan arah.

"Perbaikan jalan diperkirakan memakan waktu satu setengah bulan," kata di Cirebon.

Menurut Agung, setelah terjadi adanya jalan yang ambles, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kontraktor untuk perbaikan.

Namun setelah peninjauan lokasi di KM 122+400, maka perbaikan membutuhkan waktu cukup lama, sehingga pihak tol Cipali membuka lajur sementara di bahu jalan agar bisa mengurangi beban lalu lintas.

"Untuk mengurangi beban lalu lintas, akan dibangun lajur sementara di median, diperkirakan memakan waktu sampai 10 hari," tuturnya.

Agung mengatakan untuk panjang jalan yang ambles yaitu sekitar 40 meter dan pertama kali ditemukan adanya retakan di daerah tersebut pada 8 Februari 2021 sekitar pukul 16.00 WIB,

Akan tetapi dengan intensitas dan curah hujan tinggi mengakibatkan banyak volume air yang masuk melalui retakan dan ditambah dengan kendaraan berat yang melintas untuk menghindari banjir di jalur Pantura.

"Sehingga keretakan bertambah besar hingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan," katanya.*

 

Editor: Dedi Ermasyah

Tags

Terkini

Terpopuler