Apa Itu Baju Paksian Bangka Belitung yang Dipakai Jokowi di Gedung MPR Hari Ini? Ternyata Busana Pengantin Lho

16 Agustus 2022, 19:53 WIB
Melalui akun Twitter miliknya @jokowi dan dinyatakan ulang saat berpidato di Gedung MPR, Jokowi menjelaskan baju Paksian asal Bangka Belitung yang ia pakai. /Instagram/@jokowi

 

 

 

DEMAK BICARA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR-RI 2022 memakai baju adat Paksian dari Bangka Belitung.

Jokowi mengenakan baju adat asli Bangka Belitung bernama Paksian saat menyampaikan pidato di Gedung MPR pada Selasa, 16 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB.

Melalui akun Twitter miliknya @jokowi dan dinyatakan ulang saat berpidato di Gedung MPR, Jokowi menjelaskan baju Paksian asal Bangka Belitung yang ia pakai.

Jokowi mengenakan baju Paksian asal daerah Bangka Belitung dengan warna dominan hijau.

Baju Paksian asal daerah Bangka Belitung yang Jokowi kenakan ini memiliki motif “pucuk rebung”.

 

Menurut Jokowi, warna hijau ia pilih karena melambangkan kesejukan, harapan, dan pertumbuhan.

Sementara itu, motif “pucuk rebung” melambangkan kerukunan.

Sesuai tradisi, Jokowi memang kerap mengenakan busana adat daerah di Indonesia pada acara kenegaraan, salah satunya pakaian adat Bangka Belitung bernama Paksian yang dipakainya tahun ini.

Lalu, apa itu busana adat Paksian yang asli berasal dari Provinsi Bangka Belitung?

 

Simak penjelasannya berikut ini:

Paksian Busana Adat Asak Bangka Belitung

Menurut data Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kemdikbud, Paksian merupakan pakaian pengantin asal Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.

Paksian resmi menjadi warisan budaya Indonesia sejak tahun 2016.

Baju Paksian terdiri dari baju untuk mempelai wanita dan pria.

Pakaian Paksian untuk mempelai wanita terdiri dari baju kurung merah biasanya terbuat dari bahan sutra atau beludru yang awalnya disebut baju Seting.

Pengantin wanita asal Bangka Belitung memakai kain besusur, kain lasem, atau kain cual, sebagai rok bawahan.

Pengantin wanita di Bangka Belitung juga memakai aksesoris berupa penutup bagian dada dengan bentuk teratai, mahkota emas berornamen Paksian, bunga goyang, bunga cempaka, daun bambu, kuntum cempaka, pagar tenggalung, sari bulan, dan penutup kepala berupa bunga hong.

Selain itu, ada juga aksesoris lain, seperti kalung, anting-anting panjang, sepit yang diletakkan di telinga bagian samping, ikat pinggang berupa gelang pending, dan ronce bunga melati.

 

Bagian kepala pengantin wanita memakai mahkota yang dinamakan Paksian.

Sementara itu, mempelai laki-laki mengenakan jubah Arab berwarna merah tua dengan sorban di kepala yang disebut sungkon.

Baju atasan mempelai pria dilengkapi dengan selempang atau selendang yang disampirkan pada bahu sebelah kanan menuju ke arah pinggang sebelah kiri.

Aksesoris lain yang dipakai pengantin pria berupa gelang di tangan kanan-kiri, pending atau ikat pinggang, dan rangkaian teratai dada sebagai penutup dada.

Celana dipilih sebagai bawahan pakaian Paksian adat Bangka Belitung.

Untuk alas kakinya, pengantin pria menggunakan sandal Arab atau pending selop.

Baca Juga: Arti Istimewa-Pembawa Rezeki, 20 Nama  Bayi Laki-laki Islami, ada Akhdan Ziyad, Albab Alfarizqi, Altair Amin

Busana Adat Hasil Akulturasi Budaya

Pakaian sepasang pengantin asal Bangka Belitung ini disebut mendapat pengaruh dari budaya Tiongkok dan Arab.

Dikisahkan, saudagar Arab tengah berdagang di daerah Bangka Belitung.

Saudagar Arab itu kemudian menikahi perempuan Tionghoa yang juga datag ke sana untuk berdagang.

Di pernikahan itu, kedua pengantin memakai busana bercorak Arab dan Tionghoa yang menggambarkan daerah asal mereka.

Baca Juga: Profil Biodata Savina Fasha Paskibraka, Pemimpin Upacara Pengukuhan di Istana Merdeka Pada 15 Agustus 2022

Lambat laun, warga Bangka Belitung ikut menggunakan busana serupa dalam acara pernikahan, tentu dipadukan dengan corak atau motif Melayu sebagai budaya setempat.

Bentuk akulturasi terlihat dari motif kain cual yang digunakan untuk membuat baju Paksian.

Kain cual adalah kain tenun ikat asli Bangka Belitung yang dibuat dengan berbagai motif, seperti bunga cempaka, flora-fauna, naga, bahkan bebek.

Ada dua tipe motif kain cual, yaitu motif pengantin bekecek (motif corak penuh) serta motif jande bekecek (motif ruang kosong).

 

Motif kain cual memiliki makna, antara lain:

· Motif bunga cempaka atau cengkeh melambangkan rejeki, kesucian, serta kebaikan.

· Motif flora dan fauna memiliki arti sebagai lambang dari kekayaan alam.

· Motif naga bisa diartikan sebagai lambang dari keperkasaan.

· Motif hewan bebek melambangkan persatuan serta kesatuan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Syarat Baru Naik Kendaraan Umum Selama Pandemi Per 15 Agustus 2022, Tanpa Vaksin Booster Bisa?

Adapun Presiden Jokowi memakai Paksian modern berwarna hijau dengan motif “pucuk rebung”.****

 

Artikel ini dirangkum dari beberapa sumber, di antaranya warisanbudaya.kemdikbud.go.id, perpustakaan.id, wonderful.pangkalpinangkota.go.id

 

Editor: Diaz A Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler