Tragedi Kanjuruhan Ingatkan pada Hasil Survei LSI Agustus 2022 Bahwa Kepercayaan Publik ke Polri Paling Rendah

6 Oktober 2022, 07:22 WIB
Tragedi Kanjuruhan Ingatkan pada Hasil Survei LSI Agustus 2022 Bahwa Kepercayaan Publik ke Polri Paling Rendah /PMJ News

DEMAK BICARA – Tindakan aparat kepolisian dalam tragedi Kanjuruhan seakan mengingatkan kembali pada hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang memperlihatkan tingkat kepercayaan publik ke Polri sangat rendah.

Setidaknya 125 korban jiwa meninggal dan ratusan luka-luka akibat aksi tembakan gas air mata yang ditujukan polisi kepada penonton laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu kemarin di Stadion Kanjuruhan.

Tindakan oknum polisi di Kanjuruhan ini seakan menambah deretan kasus yang melibatkan anggota Polri sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Suporter Lokal, Liga Internasional, dan Penggemar Kpop Tunjukkan Aksi Simpati Kepada Korban Tragedi Kanjuruhan

Sebelumnya, kepercayaan publik kepada polisi turun akibat kasus pembunuhan Brigardir Yosua oleh Ferdy Sambo atasannya yang dulu berpangkat Inspektur Jenderal Polisi.

Aksi kekerasan dan penembakan gas air mata oleh aparat polisi di Stadion Kanjuruhan kelihatannya akan kembali mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada polisi Indonesia.

LSI menunjukkan, pada Agustus 2022, polisi berada dalam posisi terendah dalam hasil survei tingkat kepercayaan publik.

Data menunjukkan hanya 69,6 persen responden dari warga Indonesia yang masih mempercayai Polri hingga 21 Agustus 2022.

Angka ini bahkan pernah lebih rendah, yaitu hanya 54,4 persen selama 11-17 Agustus 2022, tepatnya saat Sambo pertama kali diperiksa atas tuduhan pembunuhan.

Walau sedikit meningkat, tingkat kepercayaan publik kepada Polri tetap paling rendah dibandingkan dengan lembaga penegak hukum lainnya, yaitu Kejaksaan Agung dan KPK.

Kejaksaan Agung dipercaya 75,3 persen responden, sementara KPK 73,2 persen.

Penurunan tingkat kepercayaan publik kepada Polri selama Agustus 2022 terbilang jauh karena, pada April 2022, 71,6 persen responden masih percaya kepada Polri.

Walaupun survei belum dilakukan kembali, tingkat kepercayaan publik kepada Polri berpotensi semakin turun akibat tragedi Kanjuruhan.

Hal ini masih ditambah lagi oleh pernyataan sejumlah ahli yang mempertanyakan keputusan polisi menembakkan gas air mata ke ruangan tertutup, seperti stadion.

Baca Juga: Prediksi Liga Champions 2022-2023 6 Oktober 2022, Benfica VS PSG

Tindakan polisi di Stadion Kanjuruhan bahkan dinilai Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) merupakan pelanggaran HAM dan penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force).

Laporan New York Times juga memuat pernyataan sejumlah ahli kepolisian yang menyebut banyak polisi Indonesia kurang terlatih dalam pengendalian massa dan bersikap sangat militeristik.

Para ahli juga berpendapat pihak kepolisian Indonesia jarang mendapatkan tindakan pidana atas kekerasan yang dilakukan.

Atas tragedi Kanjuruhan, 10 perwira kepolisian di Malang telah dimutasi dari jabatannya oleh Kapolri.

Namun, penyelidikan tindak pidana terhadap polisi dan investigasi tragedi Kanjuruhan masih dilakukan tim investigasi khusus sehingga belum ada hukuman yang diberikan.

Tindakan oknum polisi pada tragedi itu juga memicu kemarahan publik hingga coretan 1312 atau berarti “All Cops Are Bastards” ditemukan di dinding pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Ungkapan ini ditujukan untuk memperlihatkan ketidaksukaan

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler