Network
DEMAK BICARA - Tindakan biadab yang dilakukan pelaku pemerkosaan belasan santriwati di Bandung, membuat geram warganet. Masyarakat pun meminta pelaku pemerkosaan dihukum maksimal, termasuk hukum kebiri.
Hukum kebiri digaungkan warganet, kepada pelaku pemerkosaan belasan santriwati di Bandung. Hal ini karena masyarakat merasa geram dengan tindakan pelaku pemerkosaan yang dinilai biadab. Suara warganet pun trending di Twitter.
Tidak tanggung-tanggung, warganet pun meminta pelaku pemerkosaan belasan santriwati di Bandung untuk kenai hukum kebiri. Apalagi dari tindakan biadab pelaku, beberapa korban pemerkosaan sampai hamil dan melahirkan. Warganet pun geram, hukum kebiri pun trending di Twitter.
Tidak hanya warganet umumnya, gaung hukum kebiri juga disampaikan Mohamad Guntur Romli, yang juga tokoh aktivis JIL (Jaringan Islam Liberal), pemikir muda NU (Nahdlatul Ulama), penulis, aktivis dan politisi muda Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia.
Dalam Twittnya melalui akun @GunRomli, dirinya meminta pelaku pemerkosa terhadap belasan santriwati di bawah umur, hingga melahirkan 9 anak, layak untuk dihukum kebiri kimia.
Tidak hanya itu, Gus Romli, panggilan akrabnya juga meminta pelaku pemerkosa untuk dipasangi alat pendeteksi elektronik dan pengumuman identitas pelaku kekerasan sesksual terhadap anak.
Dirinya juga tegas meminta agar pelaku pemerkosa tidak lagi memakai inisial, agar masyarakat tahu.
"Pelaku Pemerkosa terhadap belasan santriwati di bawah umur, sehingga melahirkan 9 anak: Herry Wirawan menurut PP Nomor 70 Tahun 2020 Dihukum dgn Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik & Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak. Jangan pake inisial!"
