Perbandingan Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Calon Wakil Presiden Indonesia

- 24 Januari 2024, 15:00 WIB
Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka.
Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka. /Antara/M Risyal Hidayat/

DEMAK BICARA - Panggung politik Indonesia, dua dari tiga calon wakil presiden, yakni Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka cukup menonjol dengan perbedaan signifikan baik dari segi usia maupun pengalaman politik.

Mahfud MD, yang berusia 66 tahun menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam), sementara Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Joko Widodo, baru berusia 36 tahun dan baru tiga tahun terjun ke dunia politik sebagai Walikota Surakarta.

Mahfud MD telah lama menjadi figur penting dalam politik Indonesia, menempati jabatan-jabatan strategis dan saat ini berperan sebagai Menkopolhukam. Pengalaman dan pengetahuannya di berbagai bidang membuatnya menjadi sosok yang dihormati di tingkat nasional.

Di sisi lain, Gibran Rakabuming Raka adalah representasi generasi muda yang terlibat dalam politik dengan dukungan ayahnya, yakni Presiden Jokowi.

Baca Juga: Mahfud Md: Perbedaan Data Deforestasi karena Cara Membaca

Meskipun usianya relatif muda, Gibran yang dahulunya adalah pebisnis katering beralih profesi dengan memulai karir politiknya sebagai wali kota Kota Surakarta dimana posisi ini sebelumnya dipegang oleh ayahnya, Joko Widodo, dari Juli 2005 hingga Oktober 2012 yang kemudian menjadi Presiden Indonesia.

Usia dan pengalaman politik

Perbandingan usia dan pengalaman politik keduanya menimbulkan dinamika menarik dalam perjalanan politik menuju pemilihan presiden.

Mahfud MD dengan latar belakang yang luas, membawa pengalaman panjang di dunia politik, sementara Gibran mencerminkan semangat generasi muda yang ingin memberikan kontribusi dalam kepemimpinan negara.

Pemilihan presiden Indonesia akan menjadi panggung bagi perdebatan dan perbandingan antara dua tokoh yang mewakili spektrum usia dan pengalaman yang berbeda.

Bagaimana pemilih Indonesia menilai keseimbangan antara kebijakan yang mapan dan inovasi dari generasi muda akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah politik negara ini.***

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x