BWF Minta Maaf ke Indonesia, 2 Kali Insiden yang Merugikan Pebulu Tangkis Tanah Air

22 November 2021, 10:35 WIB
Tangkap Layar Instagram @bwf.official /

DEMAK BICARA - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) resmi menyatakan permohonan maaf secara resmi kepada Indonesia, khususnya kepada pasangan ganda putra Tanah Air Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Permintaan maaf BWF tersebut disampaikan melalui akun resmi Instagram @bwf.official, yang diunggah pada Minggu 21 Desember 2021 lalu, dan ditautkan langsung ke akun Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Permintaan maaf BWF ke Indonesia, khususnya ke Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dikarenakan kesalahan Hawk Eye yang merugikan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya saat berhadapan dengan pasangan dari Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di semifinal Indonesia Masters 2021.

Baca Juga: Eternals, Venom: Let There be Carnage, Jadwal Film Bioskop XXI Paragon Mall Semarang, Senin 22 November 2021

Dalam pertandingan tersebut Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dirugikan akibat kesalahan Hawk Eye, sehingga shuttlecock yang seharusnya keluar, oleh Hawk Eye shuttlecock dinyatakan masuk usai challenge yang dilakukan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.

Akibat insiden tersebut, perusahaan multinasional, Hawk-Eye Innovation, mengeluarkan pernyataan berupa permintaan maaf atas kesalahan Hawk Eye yang merugikan Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon.

Permintaan maaf itu disampaikan Hawk-Eye Innovation melalui laman resmi BWF. Setelah melakukan peninjauan ulang, pihak BWF, Infront Pan-Asia, dan Hawk-Eye Innovation kemudian memastikan telah terjadi kesalahan di pertandingan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya vs Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di semifinal Indonesia Masters 2021.

"All parties can confirm an error in operational processes was made by Hawk-Eye Innovations during the screening of the tracking footage resulting in the wrong data being displayed.

Hawk-Eye Innovations explanation: “Hawk-Eye acknowledges that the incorrect decision was made, and apologise for this, especially to Mr. Gideon, Mr. Sukamuljo, Mr. Ong and Mr. Teo, as well as the BWF, for the resulting impact of the error on the match.

Trust in officiating processes is critical, and something that we treat incredibly seriously for all Hawk-Eye technologies.

We are proud of our longstanding relationship with BWF and fully understand the importance of trust and integrity in technology used for officiating.

Whilst incidents such as this are incredibly rare, we take every issue incredibly seriously and will be undertaking a full review to ensure that this cannot happen again.”

Artinya kurang lebih, 

"Hawkeye mengakui keputusan yang diambil salah, dan memohon maaf terkait hal ini, terutama kepada Gideon, Sukamuljo, Ong, dan Teo, juga kepada BWF atas kesalahan yang terjad.

Meskipun insiden seperti ini sangat jarang terjadi, kami menangani setiap masalah dengan sangat serius dan akan melakukan peninjauan menyeluruh untuk memastikan hal semacam ini tidak dapat terjadi lagi."

Sebelumnya suara protes dari sejumlah atlet terkait keakuratan Hawk Eye di laga badminton muncul usai insiden tersebut.

Suara protes tersebut salah satunya disampaikan pebulutangkis Denmark, Anders Skaarup Rasmussen dan Hans Kristian Vittinghus.

Sementara itu, bukan kali ini saja BWF mengajukan permintaan maaf kepada Indonesia, karena insiden yang merugikan pebulu tangkis Indonesia.

Permintaan maaf dari BWF juga disampaikan saat pebulu tangkis Indonesia dirugikan pada ajang All England 2021.

Dalam ajang All England 2021, tim Indonesia dipaksa mundur dari kejuaraan setelah 20 dari 24 anggota tim mendapat surat elektronik atau e-mail dari National Health Service (NHS) Inggris.

Melalui surat tersebut, NHS menginfokan bahwa tim Indonesia berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham.

Akibatnya, ke-20 pemain Indonesia tersebut harus menjalani karantina selama 10 hari, sehingga secara otomatis mereka tidak bisa mengikuti ajang All England 2021.

Terkait insiden tim bulu tangkis Merah Putih pada All England 2021. BWF, melalui presidennya, Poul-Erik Hoyer, memohon maaf secara resmi melalui surat yang ditujukan kepada Menpora Zainudin Amali dan seluruh rakyat Indonesia, pada Senin 22 Maret 2021.

Poul-Erik Hoyer mengaku menyesal dan ikut merasa kecewa atas apa yang dialami oleh tim bulu tangkis Indonesia pada All England 2021.

"Saya dengan sepenuh hati ingin menyampaikan rasa penyesalan dan kekecewaan atas terjadinya situasi tidak menyenangkan yang terjadi pada minggu lalu saat berlangsungnya turnamen Yonex All England 2021.

Saya dengan penuh kesungguhan menyampaikan permohonan maaf atas perasaan sakit hati dan frustrasi yang dialami oleh seluruh pemain dan tim Indonesia.

Atas nama seluruh jajaran BWF, saya berkeinginan menyampaikan rasa permohonan maaf ini kepada Yang Mulia Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, para pejabat pemerintah, Ketua Umum PBSI dan jajaran pejabatnya, Rakyat Indonesia dan terutama seluruh komunitas dan penggemar bulu tangkis di Indonesia," lanjut Poul-Erik. 

Baca Juga: Siaran Langsung PSIS Semarang vs PSM Makassar, Hari ini, Live Streaming, Klik Di Sini

Duh semoga kejadian yang merugikan tim bulu tangkis Indonesia sudah tidak terjadi lagi, satu kejadian saja sudah terlalu banyak.

Apalagi sekarang sudah ada dua kejadian, jangan sampai ada kejadian yang ke-3 atau ke-4.

Ayo semangat dan tetap dukung timnas bulu tangkis Indonesia!

***

Tertarik dengan artikel BWF dan Indonesia Masters, atau tulisan lain yang ditulis Maxcimilian Arcello, silahkan klik DI SINI

Editor: Maxcimilian Arcello

Tags

Terkini

Terpopuler