Deep Blue: Saksi Bisu Saat Manusia Dikalahkan Oleh Mesin Catur Ciptaannya Sendiri

- 22 Maret 2021, 12:51 WIB
Permainan Catur chess.com
Permainan Catur chess.com /Screenshot you tube/@BLACK KNIGHT

 

DEMAK BICARA – Publik Indonesia dihebohkan dengan pertandingan catur antara Dewa Kipas atau Dadang Subur melawan GM Irene Kharisma Sukandar pada Senin, 22 Maret 2021. Pertandingan ini disiarkan secara live di podcast “Close The Door” milik Dedy Corbuzier.

Catur salah satu permainan tua, paling menarik dan sangat digemari umat manusia. Hingga kini, kejuaraan dunia digelar secara rutin untuk menentukan siapa yang paling jenius dalam urusan melangkahkan bidak catur.

Namun selain kejuaraan dunia, ada satu pertandingan bersejarah yang tidak akan pernah dilupakan umat manusia. Tanggal 11 Maret 1997, bukan hanya bersejarah dalam sejarah catur dunia, tapi peradaban umat manusia.

Itulah momen dimana pecatur nomor satu dunia, Garry Kasparov bertanding melawan sebuah super komputer bernama Deep Blue.

Komputer itu buatan IBM, perusahaan komputer nomor satu kala itu. Deep Blue memang dirancang untuk bermain catur. Ia dipersiapkan untuk mengalahkan manusia. Kemampuan “otak” Deep Blue jauh diatas Karpov. Deep Blue mampu mengevaluasi 200 juta gerakan per detik.

Sementara kecepatan syaraf otak Kasparov tidak secepat itu. Tapi bagaimanapun, saat itu ia satu-satunya manusia di muka bumi yang paling hebat dalam permainan catur. Kasparov jadi juara catur junior di Uni Soviet pada usia yang masih belia, 13 tahun. 

Sekitar 9 tahun kemudian, tepatnya usia 22 tahun, Kasparov menjadi juara dunia catur termuda sepanjang sejarah. Ia mengalahkan jagoan catur dunia kala itu, Anatoly Karpov.

Baca Juga: 9 Tokoh Dunia Ini Suka Bermain Catur: Dari Politisi, Ilmuwan Hingga Filsuf

Jadi, tak ada yang bisa dan pantas melawan Deep Blue, kecuali Kasparov. Pertandingan itu digelar di auditorium di New York City, New York, Amerika Serikat. Disaksikan lima ratus penonton, yang merogoh kocek 25 dolar untuk bisa menonton.

Halaman:

Editor: Muhammad J.H

Sumber: Washington Post History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x