Network
Sementara itu, Bima Sakti pelatih Timnas U-16 Indonesia mengaku tidak menjadikan kemenangan atas Vietnam di babak penyisihan sebagai patokan di final AFF U-16.
“Kami memang sudah mengalahkan mereka, tetapi itu tidak menjadi patokan,” ucap Bima Sakti di konferensi pers usai semifinal AFF U-16 tadi malam, dikutip dari Antara.
Bima yakin Vietnam akan tampil berbeda di final sehingga meminta skuad Garuda Muda lebih fokus dan bekerja keras.
Untuk menghadapi Vietnam di final AFF U-16 2022, Timnas U-16 Indonesia harus menentukan strategi dan memperbaiki komunikasi antara kiper dan pemain lain.
Pada konferensi pers usai semifinal AFF U-16 Rabu malam, Bima Sakti mewanti-wanti kiper Andrika Rachman agar lebih antisipasi dan komunikasi dengan rekan yang lain.
Andrika sempat salah mengantisipasi umpan lambung akibat bertubrukan dengan pemain Indonesia lain dan membiarkan pemain Myanmar, Nay Min Htet menembak gol pertama.
Strategi skuad asuhannya juga perlu disesuaikan apabila Indonesia mendapat lawan yang melakukan pertahanan total, seperti Myanmar.
Myanmar bermain “parkir bus” di lini belakang sejak babak pertama sehingga menulitkan Garuda Muda menembus pertahanan lawan.
Permainan Myanmar membuat Bima mengganti formasi empat bek menjadi tiga.
“Kami menambah penyerang di depan sehingga bisa mencetak gol. Sebenarnya kami memiliki banyak kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan itu tidak terulang di final melawan Vietnam,” imbuhnya.
