Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Menyebabkan 127 Orang Meninggal, Polisi: Karena Gas Air Mata Penumpukan

- 2 Oktober 2022, 06:59 WIB
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan  Menyebabkan 127 Orang Meninggal, Polisi: Karena Gas Air Terjadi Penumpukan
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Menyebabkan 127 Orang Meninggal, Polisi: Karena Gas Air Terjadi Penumpukan /Instagaram/akmalmalhiri/

DEMAK BICARA - Pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya 127 orang meninggal dunia akibat kericuhan di stadion Kanjuruhan.

Tragedi mencekam tersebut terjadi di stadion Kanjuruhan, kabupaten Malang Jawa Timur Sabtu 1 Oktober 2022.

Halo kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Niko afinta saat menghadiri jumpa pers di kabupaten Malang Jawa Timur.

Baca Juga: Gempa Terkini Landa Tapanuli Utara Sumut 1 Oktober 2022, Terjadi 6 Kali dan Tidak Berpotensi Tsunami

Dilansir DEMAK BICARA dari Antara Ia membenarkan bahwa korban sudah mencapai 127 orang yang meninggal dunia 125 orang merupakan suporter Aremania sementara dua orang lainnya ada anggota polisi.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Selain mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, Kericuhan antara supporter Arema FC dengan Polisi mengakibatkan 13 unit kendaraan rusak berat, 10 diantaranya milik polisi.

Nico mengatakan sebanyak 34 orang suporter Aremania dilaporkan meninggal di stadion Kanjuruhan, sementara ratusan korban yang meninggal sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat 180 orang lebih masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di kabupaten Malang.

Selain itu, Nico mengatakan bahwa tidak semua penonton atau suporter Aremania menyebabkan kericuhan dari 40.000 penonton hanya 3.000 penonton yang turun ke lapangan.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan sebenarnya berjalan lancar. Namun, usai pertandingan terakhir sejumlah suporter dari Arema FC merasa kecewa atas kekalahan tim kesayangannya sehingga beberapa diantaranya turun ke lapangan guna melampiaskan kekalahannya kepada pemain dan official Arema FC.

Baca Juga: Sholawat Munjiyat, Sholawat Tunjina, Sholawat Penyelamat Dari Segala Sesuatu

Untuk melakukan keamanan petugas lantas menembakkan sejumlah gas air mata guna mengalihkan suporter agar tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Menurut keterangan dari Kapolda Jatim, penembakan gas air mata dilakukan oleh polisi karena tim yang berjuluk singo edan turun ke lapangan dan telah melakukan tindakan yang membahayakan nyawa pemain.

Akibat gas air mata tersebut suporter Aremania panik sehingga meninggalkan stadion Kanjuruhan. Namun, hal tersebut membuat penumpukan penonton di pintu keluar sehingga menyebabkan sesak nafas  serta menyebabkan oksigen kian menipis yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan bahwa seluruh biaya pengobatan para suporter Arema FC semua akan ditanggung oleh pemerintah kabupaten Malang.

M. Sanusi mengatakan pihaknya sedang melakukan proses evakuasi serta mengerahkan seluruh ambulans di kabupaten Malang guna menolong para korban kericuhan di stadion Kanjuruhan kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.

Sekedar informasi kericuhan terjadi saya pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, kabupaten Malang, Jawa Timur Sabtu, 1 Oktober 2022.

Saat itu, tim kesayangan Arema FC kalah 3-2 dari Persebaya yang mengakibatkan sejumlah suporter turun ke lapangan sehingga terjadi kericuhan hingga mengakibatkan korban jiwa.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah