Sejumlah Kontroversi Warnai Pelaksanaan Piala Dunia 2022 Qatar: Waktu yang Buruk hingga Ribuan Pekerja Tewas

- 15 November 2022, 07:47 WIB
Sejumlah Kontroversi Warnai Pelaksanaan Piala Dunia 2022 Qatar: Waktu yang Buruk hingga Ribuan Pekerja Tewas
Sejumlah Kontroversi Warnai Pelaksanaan Piala Dunia 2022 Qatar: Waktu yang Buruk hingga Ribuan Pekerja Tewas /

DEMAK BICARA - Pelaksanaan Piala Dunia 2022 Qatar sangat berbeda dari kompetisi sepak bola dunia edisi sebelumnya.

Tidak ada kemeriahan dan gairah semangat dari pecinta bola, Piala Dunia 2022 Qatar justru terkenal berkat sejumlah kontroversi buruk.

Padahal, Piala Dunia 2022 Qatar rencananya mulai berjalan pada 20 November besok hingga 18 Desember 2022.

Baca Juga: Bikin Marah! Presiden FIFA Minta Pemain Fokus Tanding dan Tidak Pikirkan Pelanggaran HAM di Piala Dunia 2022

Berikut penjelasan sejumlah kontroversi yang mewarnai laga Piala Dunia 2022 Qatar.

  1. Dugaan Qatar Korupsi agar Lolos sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022.

Penetapan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 dimulai sejak 2010 saat FIFA menetapkan Rusia dan Qatar berturut-turut menyelenggarakan kompetisi ini.

The Washington Post melaporkan, dua dari 24 anggota komite eksekutif FIFA diskors dari pemungutan suara 2010 atas tuduhan menerima uang agar Qatar lolos menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Hal ini cukup diterima karena publik meragukan Qatar yang saat itu tim sepak bolanya hanya menduduki peringkat 113 dunia dan tidak pernah lolos ke turnamen Piala Dunia.

Qatar jelas membantah tuduhan ini dan FIFA juga menyebut bahwa pemilihan negara baru sebagai tuan rumah Piala Dunia dilakukan untuk memperluas sepak bola ke wilayah baru.

  1. Lokasi Qatar Tidak Ideal untuk Pelaksanaan Piala Dunia.

Suhu di Qatar selama bulan Desember 2022 diperkirakan sekitar 25 derajat Celcius.

Jika Piala Dunia dilaksanakan seperti waktu normalnya, yaitu Juni dan Juli saat musim panas, pertandingan di Qatar akan berlangsung di suhu sangat tinggi mungkin hingga 50C.

Akhirnya, Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar saat musim dingin pada akhir tahun.

Penggemar sepak bola menganggap kondisi ini mengganggu liga domestik yang harus ditunda sementara untuk ajang Piala Dunia 2022.

Selain itu, luas Qatar yang tidak seberapa membuat jarak antar stadion terlalu dekat dan tidak ada cukup hotel di sana.

Jarak stadion yang berdekatan akan mempengaruhi transportasi pemain dan jutaan penonton.

Sementara walaupun panitia membangun 100.000 kamar hotel, kamp tenda, dan kapal pesiar, kapasitas yang ada dikhawatirkan tidak cukup menampung jutaan penonton, terutama yang datang saat babak kualifikasi.

Baca Juga: Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta Mulai Dijual Hari Ini, Intip Seat Plan dan Daftar Harganya!

Angkutan jalur udara sebanyak 160 penerbangan bolak-balik setiap hari untuk membawa penonton yang menginap di negara tetangga juga dikhawatirkan memperparah krisis energi.

  1. Dugaan Pelanggaran HAM atas Pekerja Imigran dalam Persiapan Piala Dunia 2022.

The Guardian melaporkan, 6.500 pekerja imigran dari Bangladesh, India, dan Nepal tewas saat menyiapkan laga ini.

Organisasi Amnesti Internasional juga menyebut sejumlah pelanggaran HAM dirasakan para pekerja di sana.

  1. Aturan Pembatasan bagi Penggemar Sepak Bola yang Berkunjung ke Qatar.

Sebagai negara dengan banyak penduduk beragama Islam, Qatar jelas menerapkan aturan yang sangat berbeda dari budaya dan kebiasaan penggemar sepak bola di negara barat.

Aturan ini di antaranya, yaitu konsumsi alkohol terbatas, pakaian pendatang harus sopan dan tertutup, serta pelarangan LGBTQ+.

Qatar membatasi minuman alkohol di bar hotel dengan harga mahal.

Penyelenggara Piala Dunia 2022 mengatakan bahwa selama putaran final, alkohol akan disajikan di dalam stadion selama tiga jam sebelum pertandingan dan satu jam sesudahnya.

Minuman beralkohol juga akan tersedia di zona penggemar berkapasitas 40.000 orang di Doha, dan akan ada zona penggemar bisa menyadarkan diri.

Sementara itu, LGBTQ+ ilegal di Qatar padahal praktik dukungan untuk keppercayaan ini dibolehkan FIFA.

Komite Tertinggi Qatar, badan penyelenggara Piala Dunia 2022, tidak mau memberikan jaminan apa pun atas keselamatan penggemar dari kalangan LGBTQ+ di negara ini.

Terlepas dari kontroversi yang ada, pihak Qatar dan FIFA belum diketahui memberikan tanggapan.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x