Niat ke Qatar Demi Bela Negara, FIFA Justru Beri Para Peserta Piala Dunia 2022 Ini Sanksi Ratusan Juta

- 13 Desember 2022, 15:21 WIB
Niat ke Qatar Demi Bela Negara, FIFA Justru Beri Para Peserta Piala Dunia 2022 Ini Sanksi Ratusan Juta
Niat ke Qatar Demi Bela Negara, FIFA Justru Beri Para Peserta Piala Dunia 2022 Ini Sanksi Ratusan Juta /Reuters/Leonhard Foeger/

DEMAK BICARA – Sejumlah negara dan tim nasional peserta Piala Dunia 2022 mendapatkan tindakan rasisme saat berada di Qatar.

Timnas peserta Piala Dunia 2022 tentu datang ke Qatar untuk membela negara mereka.

Namun, bagaimana kalau mereka malah menjadi target rasisme?

Tidak hanya di lapangan, pihak di luar stadion juga rasis pada peserta Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Update Ranking BWF 2022: Selamat Apri/Fadia Menempati Ranking Tertinggi Sejak Mereka Dipasangkan

Bendera Iran Sengaja “Dirusak”

Amerika Serikat yang masih bersiteru dengan Iran sejak 1980 melakukan tindakan tidak mengenakkan pada negara itu.

Federasi Sepak Bola AS menghapus simbol Allah dari bendera Iran saat mengunggahnya di akun Instagram sebelum laga antara Iran vs AS.

Bendera Iran memiliki warna hijau, putih, dan merah dan terdapat kata Allah yang tertulis dalam bahasa Arab pada bagian tengahnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap Julukan Timnas Sepak Bola Dunia dan Artinya

Atas tindakan ini, Iran mengajukan keluhan kepada FIFA.

IRNA kantor berita Iran melaporkan, "Federasi Sepak Bola Iran mengirim email ke FIFA untuk menuntut agar mengeluarkan peringatan serius kepada federasi AS.”

Di sisi lain, Federasi Sepak Bola AS mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk menunjukkan solidaritas kepada kaum perempuan Iran yang memperjuangkan hak asasi manusia.

Di Iran, demo besar-besaran terjadi setelah kematian Mahsa Amini wanita berusia 22 tahun dalam tahanan polisi.

Tidak hanya di Instagram, akun Twitter timnas AS juga menggunakan gambar bendera yang sama.

Unggahan bendera Iran yang salah itu telah kembali seperti aslinya sehari kemudian.

FIFA tidak melakukan apapun atas laporan Iran.

Pemain Iran Disebut Tidak Suportif dan Suka Mencela Wasit

Klinsmann seorang ofisial FIFA menyebut pemain Iran memiliki budaya tidak suportif dan suka mencela wasit.

Hal itu ia nyatakan saat hadir dalam diskusi bersama BBC.

“Ini hanya bagian dari budaya mereka, begitulah cara mereka bermain. Mereka bekerja sebagai wasit, Anda melihat orang di bangku cadangan selalu melompat, selalu bekerja sebagai hakim garis, terus-menerus di telinga mereka, mereka terus-menerus di depan Anda,” ujarnya.

Klinsmann juga mengatai Carlos Queiroz pelatih timnas Iran cocok dengan budaya itu.

Mendengar kabar itu, Carlos Queiroz berbalik menyebut ucapan Klinsmann aib bagi sepak bola dalam unggahan media sosialnya.

Queiroz juga mengundang Klinsmann datang ke kamp Tim Melli untuk berbicara dengan para pemain dan belajar tentang tim dan budaya Iran.

Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Iran telah meminta FIFA mengklarifikasi komentar tersebut dan meminta Klinsmann mengundurkan diri.

Klinsmann berusaha mengelak dari tindakannya dengan mengatakan, "Ada hal-hal yang benar-benar diambil di luar konteks. Saya akan mencoba meneleponnya (Queiroz) dan menenangkan semuanya”.

Penggemar Kroasia Lakukan Pelecehan pada Kiper Kanada

Selama pertandingan di Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 27 November, pendukung Kroasia meneriakkan hinaan kepada Milan Borjan kiper timnas Kanada.

Borjan adalah orang seorang etnis Serbia yang lahir di Kroasia tetapi meninggalkan negara menuju Kanada saat masih kecil.

Dia dan keluarganya meninggalkan kampung halaman mereka saat pasukan Kroasia melakukan "Operasi Badai" tahun 1995 yang mengakhiri Perang Kemerdekaan Kroasia.

Penggemar Kroasia juga menunjukkan spanduk bertuliskan “Tidak ada yang lari seperti Borjan”.

Atas tindakan itu, Komite Disiplin FIFA mendenda Federasi Sepak Bola Kroasia sebanyak 50.000 franc Swiss atau lebih dari Rp830 juta.

FIF menyebut pendukung Kroasia melanggar pasal 16 kode disiplin, yaitu "penggunaan kata-kata dan benda untuk mengirimkan pesan yang tidak pantas untuk acara olahraga".

Bendera Penghinaan pada Kosovo di Ruang Ganti Pemain Serbia

Bendera kontroversial yang menggambarkan peta Serbia dengan mencakup Kosovo bertuliskan “Tidak menyerah” digantung di ruang ganti timnas Serbia selama pertandingan melawan Brasil pada 24 November.

Kosovo adalah mantan wilayah provinsi di Serbia yang merdeka dari Serbia pada 2008.

Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.

Federasi Sepak Bola Kosovo mengajukan keluhan kepada FIFA tentang bendera yang digantung di loker pemain Serbia.

Akibatnya, FIFA mendenda lagi Federasi Sepak Bola Serbia sebanyak 20.000 franc Swiss atau lebih dari Rp330 juta.

Timnas Arab Saudi Dapat Banyak Kartu Kuning

Tim Elang Hijau mengumpulkan enam kartu kuning selama pertandingan penyisihan grup melawan Argentina dan Meksiko pada 22 dan 30 November 2022.

Komite Disiplin FIFA pun memberikan denda sebesar 30.000 franc Swiss atau sekitar Rp501 juta kepada Asosiasi Sepak Bola Arab Saudi.

Di antara negara yang terkena sanksi FIFA dalam Piala Dunia 2022, hanya timnas Kroasia yang masih bertanding pada babak semifinal.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah