“Shuttlecock yang kami coba di latihan hari ini, yang dikatakan panitia adalah shuttlecock yang akan digunakan di pertandingan, menurut saya lajunya terlalu kencang dan kencangnya berlebihan,” jelas Jonatan.
“Memang ada shuttlecock yang kencang tapi tidak sekencang ini juga. Itu yang masih mengganggu tadi. Hanya kalau dari kondisi lapangan secara garis besar sudah ok,” tambahnya.
Baca Juga: Thomas Cup dan Uber Cup 2024 Jadi Penguatan Semangat Tim Indonesia jelang Olimpiade Paris 2024
Senada dengan Jonatan, Daniel Martin juga mengeluhkan perihat lajunya shuttlecock.
“Lapangan tidak ada masalah, ini standar China pada umumnya. Hanya saja, saya harus lebih beradaptasi lagi dengan shuttlecock yang sangat kencang ini,” ujar Daniel.
Pada gelaran Thomas Cup 2024 ini Indonesia berada di grup C bersama dengan juara edisi sebelumnya yaitu India, dan dua negara lainnya yaitu Thailand dan England. Sementara itu tim Uber Cup Indonesia berada di di grup C, bersama Jepang, Hong Kong dan Uganda.***