Sudah Tahu Belum? Warga Indonesia Ini Jadi Tokoh Populer Pilihan Perusahaan WhatApp!!

- 15 Agustus 2021, 14:30 WIB
Dr Andy Sosok warga Indonesia yang jadi tokoh populer di perusahaan WhatApp.
Dr Andy Sosok warga Indonesia yang jadi tokoh populer di perusahaan WhatApp. /Www.WhatApp.com
 
Demak Bicara - Setiap tahun ribuan ton sampah, kotoran, dan limbah industri dibuang di 6.500 sungai di Indonesia, sebuah masalah lingkungan yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh nusantara.
 
Pada tahun 2000, Gerakan Restorasi Sungai Indonesia (GRSI) memutuskan untuk mengubah keadaan ini, dimulai dengan pembersihan Sungai Code di Yogyakarta, Jawa. 
 
Tujuan gerakan tersebut adalah untuk mengembalikan Sungai Code ke kondisi asalnya dan meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar mengenai manfaat sungai yang bersih.
 
 
Dr. Adhy Kurniawan berperan sebagai pemimpin kampanye GRSI dengan ribuan sukarelawan yang tersebar di berbagai pelosok. Langkahnya ini membuat WhatApp menjadikan Dr Adhy menjadi sosok atau tokok yang layak dipopulerkan di webside resminya.
 
Pada tahun 2013, WhatsApp muncul sebagai alat "instrumental" untuk memobilisasi dan menyinkronkan tim GRSI di seluruh penjuru tanah air.
 
Dr. Kurniawan mengemukakan bahwa saat ini para pelopor gerakan menyiarkan video, foto, dan informasi mengenai kegiatan pembersihan ke 62 grup WhatsApp yang dikelola berdasarkan lokasi; dari kota besar sampai ke provinsi yang terpencil seperti Papua.
 
Menurut Dr. Kurniawan, berkomunikasi melalui email dan milis sulit dilakukan karena tidak semua komunitas memiliki email. Dia juga menambahkan bahwa diperlukan waktu lebih lama untuk melihat foto dan video yang dibagikan melalui email atau milis. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, WhatsApp lebih banyak digunakan.
 
Jaringan WhatsApp GRSI yang luas juga berfungsi sebagai sistem peringatan dini ketika terjadi bencana banjir yang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di Indonesia. 
 
Melalui grup chat lokal, relawan dapat memberi tahu sesama aktivis di hilir mengenai bahaya yang akan terjadi dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
 
Harris Syarif Usman, seorang relawan GRSI dari Sungai Code, mengatakan bahwa sungai-sungai sekarang jauh lebih bersih dibandingkan dengan lima atau sepuluh tahun yang lalu. 
 
Hal tersebut dimungkinkan karena selama 20 tahun terakhir, GRSI telah mendidik masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
 
Menurut Dr. Kurniawan, berkomunikasi melalui email dan milis sulit dilakukan karena tidak semua komunitas memiliki email. 
 
Dia juga menambahkan bahwa diperlukan waktu lebih lama untuk melihat foto dan video yang dibagikan melalui email atau milis. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, WhatsApp lebih banyak digunakan.
 
Jaringan WhatsApp GRSI yang luas juga berfungsi sebagai sistem peringatan dini ketika terjadi bencana banjir yang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di Indonesia. 
 
Melalui grup chat lokal, relawan dapat memberi tahu sesama aktivis di hilir mengenai bahaya yang akan terjadi dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
 
Harris Syarif Usman, seorang relawan GRSI dari Sungai Code, mengatakan bahwa sungai-sungai sekarang jauh lebih bersih dibandingkan dengan lima atau sepuluh tahun yang lalu. 
 
Hal tersebut dimungkinkan karena selama 20 tahun terakhir, GRSI telah mendidik masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
 
Para pejabat dan kepala kepemerintahan setempat juga telah bergabung dengan grup WhatsApp GRSI, mengubah pembersihan sungai menjadi sebuah proses kolaboratif yang berbasis kemasyarakatan di mana semua relawan memainkan peran yang sama.
 
Pencemaran sungai adalah masalah yang sudah berlangsung selama beberapa dekade di Indonesia. Namun dengan bantuan WhatsApp, GRSI dapat mendorong lebih banyak warga untuk bertanggung jawab atas sungai di daerah mereka dan dengan demikian, mereka dapat merasakan manfaat dari lingkungan yang lebih sehat.***

Editor: Martinus Prabowo

Sumber: Whatapps


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x