Digunakan Saat Tragedi di Kanjuruhan, Gas Air Mata Ternyata Punya Efek Berbahaya hingga Sebabkan Kematian

- 2 Oktober 2022, 20:02 WIB
Digunakan Saat Tragedi di Kanjuruhan, Gas Air Mata Ternyata Punya Efek Berbahaya hingga Sebabkan Kematian
Digunakan Saat Tragedi di Kanjuruhan, Gas Air Mata Ternyata Punya Efek Berbahaya hingga Sebabkan Kematian /Twitter

Air liur yang terkena gas juga dapat menyebabkan rasa sakit di ulu hati, mual, muntah, bahkan diare.

Jika dibiarkan, muntah atau diare menjadi parah serta menyebabkan ketidakseimbangan cairan elektrolit, asidosis (penumpukan asam dalam darah), syok, kejang, obtundasi (penurunan kesadaran) dan hipokal- aemia (kadar kalium yang rendah dalam darah).

Efek berbahaya dari gas air mata sebagian besar hilang dalam 10-30 menit jika korban segera diamankan di tempat terbuka.

Namun, batuk dan gangguan pernapasan dapat bertahan lebih lama.

Pengelihatan biasanya kembali normal lebih cepat tapi gangguan pada mata mungkin tahan lebih lama.

Rhinorrhoea (hidung berair) terjadi selama 12 jam, sakit kepala berlangsung hingga 24 jam, sedangkan eritema dermal (kemerahan pada kulit) umumnya reda dalam waktu 45–60 menit.

Cara Penanganan Jika Terkena Gas Air Mata

Penanganan awal terhadap korban adalah dengan membilas bagian tubuh yang terkena gas air mata dengan air larutan garam selama 10-20 menit.

Pertolongan untuk gangguan pernapasan umumnya dengan segera menghentikan paparan gas dan menghirup udara segar.

Pertolongan pada kulit terkena gas berupa dekontaminasi atau dicuci menyeluruh dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan kontaminasi dan menenangkan sensasi terbakar.

Halaman:

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x