Network
Demak Bicara - Gubernur Ganjar Pranowo dalam upayanya terus mencoba untuk menutup kekurangan pasokan oksigen di wilayah Jawa Tengah.
Dalam Rakor Ketersediaan Oksigen Medis yang di gelar Gubernur Jateng itu, membahas lima alteratif pemenuhan oksigen.
Lima alternatif yang dibahas oleh Ganjar Pranowo diantaranya adalah teknis distribusi yang terkendala akses rumah sakit, konversi oksigen industri ke kesehatan, penghematan oksigen oleh rumah sakit, instalasi oksigen generator, hingga penggabungan perusahaan suplier oksigen.
Baca Juga: Permission to Dance Lagu Baru BTS Mengandung Makna yang Luar Biasa, ARMY Semakin Menggila
Ganjar Panowo berencana menggabungkan kelola perusahaan supplier dengan distributor oksigen di masa darurat ini, sehingga pelaksanaannya bisa terbuka dan lebih cepat mengatasi ketersediaan oksigen ini.
"Perusahaan-perusahaan supplier yang ada, distributor yang ada kita mau gabungkan agar punya MoU sehingga menjadi open akses, kalau nggak kan nanti sendiri-sendiri, ‘ini punyaku kok saya nggak mau setor sana kok’, nggak bisa, ini kondisi darurat," kata Ganjar Pranowo, pada 13 Juli 2021.
Gubernur Jateng ini juga meminta melalui pemerintah pusat, untuk melakukan konversi dari industri ke kesehatan agar setiap kekurangan bisa terpenuhi.
Masalah lainnya adalah teknis pengiriman. Sebab seringkali transporter atau pengangkut oksigen isotank yang berukuran besar (isotank) tidak bisa masuk ke rumah sakit.
"(Transporter) yang gede-gede ini tidak mungkin karena rata-rata rumah sakitnya tidak menyiapkan (jalan masuk) yang lebih lebar. ‘Waduh pak ada gapurane, ada pagere pak’, nah saya bilang kalau seperti itu dirobohkan aja gapuranya wong sudah darurat," tegas Ganjar.
