"(Kami) input NIK data dari KK dan fotocopy KTP, kemudian ada beberapa yang memang tidak bisa diinput tapi kami bisa siasati dengan diberikan kartu manual. Jadi tidak ter-record di tiket vaksinasi, namun mendapat kartu manual," tutur Sintia.
Hal itu dikarenakan, aplikasi PrimaryCare (PCare) sekarang terhubung dengan Peduli Lindungi dan data Dinas Kependudukan juga Pencatatan Sipil pusat.
"Pcare (versi) dulu, ketika dicek, tidak ada datanya masih bisa kita edit manual. Sekarang tidak bisa karena sudah terhubung dengan Disdukcapil. Kurang lebih (sudah) dalam lima hari ini," terangnya.
Hal yang sama dijumpai ketika mengecek pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Tanhibul Ghofilin. Koordinator kegiatan vaksinasi dari Polres Banjarnegara, dr Hening menyampaikan, ada 7 santri yang tidak bisa diinput.
Merespon hal itu, Gus Yasin memberikan solusi. Nantinya akan dilakukan sinkronisasi data antara Disdukcapil, Dinkes dan BPJS Kesehatan.
"Kalau memang belum punya (NIK), atau bermasalah seperti disini tadi, ada beberapa kabupaten yang NIK nya belum terdata, nah ini yang harus kita sinkronisasi," ungkapnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Antusias Ikuti Vaksinasi Massal di Wisma Halim Demak
Karena adanya sinkronisasi itu, ia meminta kepada para petugas yang meng-entry data, harus betul-betul teliti.
Untuk sementara ini, para petugas diminta untuk melakukan entry data manual terlebih dahulu, seperti yang sudah dilakukan.