Kondisi ini tidak berbeda jauh, ketika PPKM darurat mulai diberlakukan 5-20 Juli 2021.
Oleh karenanya, Pemprov Jateng melakukan upaya masif guna mengubah strategi berdagang konvensional pelaku UMKM ke digital. Di antaranya, dengan peningkatan literasi digital, pelatihan, bimbingan teknis dan workshop.
Kerjasama pun dijalin dengan platform jualan dan pelatihan daring.
Di antaranya, promosi melalui start up decacorn Gojek melalui promo Banner Go-Food, yang telah mendapatkan omset Rp 2,5 miliar. Promosi virtual UKM Virtual Expo (UVO) yang menjaring pembeli hingga luar negeri dan menangguk omset hingga Rp 4,8 miliar.
Baca Juga: Ijazah Wirid Kewibaan
Adapula kerjasama yang dilakukan dengan Go-Jek melalui platform Go-Shop. Pada tahun ini, Pemprov Jateng juga bekerjasama dengan Marketplace digital Shopee untuk mendirikan Kampus UMKM.
Selain itu, ada pula pelatihan online oleh Mbizmarket, guna mempersiapkan UMKM ikut dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
"Pak Gubernur juga ikut mempromosikan UMKM melalui Lapak Ganjar. Kami juga ada pelatihan marketing online. Kerjasama dengan Go-Jek melalui Go-Shop juga dilakukan di beberapa kabupaten atau kota, seperti di Surakarta raya, Sragen, Kota Solo, Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Adapula Banyumas, Kabupaten Semarang dan Kota Tegal," sebutnya.
Tak lupa, pelatihan bagi UMKM pun diberikan. Di antaranya dengan program Hetero Space, kompetisi start up. Selain itu adapula pendampingan yang dilakukan di UMKM Center di Banyumanik Kota Semarang.